Tips Mengelola Emosi untuk Orangtua Baru biar Enggak Baby Blues

Liputanindo.id – Baby blues termasuk sindrom yang sering dianggap menakutkan bagi orangtua baru. Bagaimana tidak? Mereka yang mengalami baby blues kerap merasakan ketidakstabilan emosi, suasana hati hingga memicu trauma saat merawat anak. 

Psikolog klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo S.Psi, M.Psi menyampaikan, baby blues terjadi pada sekitar 80 persen ibu yang baru melahirkan.

Masalah psikologis itu biasanya ditandai dengan sejumlah gejala dan dialami ibu yang baru melahirkan, seperti perubahan emosi seperti menjadi mudah marah, gampang menangis, mudah cemas, dan cepat merasa lelah.

“Baby blues itu bisa membawa beberapa dampak buruk ya, seperti depresi perinatal, kesulitan merawat bayi, gangguan kesehatan sampai dengan perubahan hubungan dengan bayi,” kata Vera, seperti dikutip Antara.

Oleh karena itu, dia menyarankan ibu yang mengalami baby blues berusaha mengungkapkan emosi yang dirasakan kepada pasangan maupun orang-orang terdekat agar bisa segera mengatasi masalah tersebut.

Cek Artikel:  Nongkrong Mantap Sembari Menikmati Es Kopi hingga Cheesecake Truffle yang Viral

Menurut dia, pasangan maupun anggota keluarga sebaiknya mendengarkan ungkapan perasaan ibu yang baru melahirkan tanpa menilai dan menghakimi agar ibu merasa nyaman dan merasa mendapat dukungan yang diperlukan.

Dia mengatakan, ibu yang mengalami baby blues juga bisa mencoba mencurahkan perasaan dengan menulis diari atau catatan harian.

Selain itu, Vera mengatakan, ibu yang mengalami gejala baby blues dapat menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang dirasa menyenangkan untuk mengurangi stres seperti berolahraga bersama kawan.

“Meskipun ibu mungkin merasa lelah dan cemas, menghabiskan waktu dengan bayi pun juga dapat membantu mereka merasa lebih baik dan mengurangi stres,” katanya.

Ibu yang baru melahirkan pun dapat memilih menghabiskan waktu untuk diri sendiri, seperti dengan membaca buku kesukaan, untuk memperbaiki suasana hati dan mengurangi tingkat stres.

Cek Artikel:  Eksis Lowongan Kerja untuk Ahli Farmasi di Kabubaten Simeulue, Cek di Sini!

Vera menyampaikan bahwa ibu yang mengalami baby blues bisa pula memanfaatkan platform media sosial untuk berbagi pengalaman serta bertemu dengan anggota komunitas ibu yang mengalami masalah serupa agar mendapat dukungan mental.

Apabila gejala baby blues pada ibu bertahan sampai dua minggu lebih, Vera mengatakan, maka keluarga sebaiknya segera meminta bantuan dari psikolog atau psikiater.

Mungkin Anda Menyukai