Tiongkok Kaget Terjadi Serangan di New Orleans

Tiongkok Kaget Terjadi Serangan di New Orleans
Ilustrasi.(AFP/ANDREJ ISAKOVIC)

PEMERINTAH Tiongkok menyampaikan keterkejutannya terhadap peristiwa serangan atas kerumunan orang di New Orleans, Amerika Perkumpulan.

“Kami terkejut dengan serangan kekerasan itu. Kami menyampaikan belasungkawa atas nyawa yang hilang dan simpati kepada keluarga korban dan yang terluka,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning pada Kamis (2/1).

Pada Rabu (1/1) Sekeliling pukul 03.15 pagi waktu setempat (16.15 WIB), satu truk menabrak pusat French Quarter, destinasi Terkenal Kepada merayakan hari besar seperti Malam Tahun Baru, di New Orleans, Louisiana, sehingga menyebabkan 15 orang tewas dan 35 lainnya terluka.

Cek Artikel:  Tahanan Terkenal Palestina Disiksa Sesama Napi, Tulang Rusuk Luka hingga Infeksi Telinga

“Tiongkok menentang Sekalian tindakan teroris yang menargetkan Kaum sipil,” tambah Mao Ning.

Ia pun memastikan Enggak Eksis Kaum negara Tiongkok yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

“Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Kedutaan Besar Tiongkok di AS, sejauh ini belum Eksis laporan Kematian atau cedera dari Kaum Tiongkok,” ungkap Mao Ning.

Pelaku diidentifikasi sebagai Shamsud Din Jabbar, pria berusia 42 tahun asal Texas dan veteran Angkatan Darat AS. Pelaku juga disebut membawa bendera Grup teroris Daesh.

Pelaku disebut tewas dalam baku tembak dengan polisi setelah melakukan penyerangan.

Biro Penyelidikan Federal (FBI) sedang menyelidiki kemungkinan Interaksi pelaku dengan organisasi teroris Daesh. Beberapa alat peledak juga ditemukan di dalam kotak penyimpanan es yang Eksis di truk pelaku. 

Cek Artikel:  Demi Kemerdekaan Palestina, Seorang Sopir Serang Serdadu Israel

Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump menanggapi serangan truk dan penembakan di New Orleans tersebut.

“Enggak Eksis bentuk kekerasan yang dapat dibenarkan, dan kami Enggak akan mentolerir serangan terhadap rakyat kami,” kata Biden dalam pernyataannya, Rabu malam waktu setempat.

Trump mengaitkan insiden tersebut dengan imigrasi ilegal dan mengklaim, “Seperti yang saya katakan sebelumnya, para kriminal yang datang (ke Amerika Perkumpulan) jauh lebih Jelek dari pada para kriminal di negara ini. Pernyataan ini telah menjadi Fakta.”

Polisi AS juga menyelidiki kemungkinan tindakan terorisme setelah Tesla Cybertruck terbakar dan meledak di depan hotel Trump di Las Vegas. Insiden tersebut dilaporkan telah menewaskan satu orang dan melukai tujuh lainnya. (Ant/Z-6)

Cek Artikel:  Sibuk Balap Mobil Usai Pensiun MotoGP, VR46 Team: Rossi Datang ke Mandalika 2025

Mungkin Anda Menyukai