Tiongkok Janjikan Rp769 Triliun, Afrika Tepis Jebakan Utang

Tiongkok Janjikan Rp769 Triliun, Afrika Tepis Jebakan Utang
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.(Dok Al-Jazeera)

PRESIDEN Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Kamis (5/9) menyebut janji pendanaan sebesar US$50 miliar (Rp769 triliun) dari Tiongkok untuk benua Afrika sebagai anugerah besar.

“Saya sangat positif terhadap jumlah uang yang diumumkan Presiden Xi hari ini. Itu akan menjadi anugerah besar bagi benua Afrika dan setiap negara kemudian harus menyusun investasinya sendiri dengan berbagai entitas di Tiongkok dengan cara yang menguntungkan mereka,” kata Ramaphosa dalam konferensi pers di Beijing.

Presiden Tiongkok Xi Jinping menjanjikan pendanaan lebih dari US$50 miliar untuk benua tersebut dan mengumumkan peningkatan hubungan dengan semua negara anggota ke tingkat strategis.

Baca juga : Rincian Program Tiongkok Bantu Afrika Bernilai Triliunan Rupiah

Cek Artikel:  Kenalkan Pasar Halal Indonesia ke Thailand

Beijing menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ke-9 Lembaga Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC). Xi mengatakan pemerintahannya akan memberikan dukungan keuangan sebesar 360 miliar yuan (US$50,7 miliar) selama tiga tahun ke depan kepada negara-negara Afrika.

Ramaphosa mengatakan negara-negara Afrika berkomitmen meningkatkan hubungan dengan Tiongkok karena negara adidaya Asia tersebut punya niat baik. “Tiongkok berupaya meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan negara-negara yang menjadi mitra mereka. Saya tidak menganut keyakinan bahwa hubungan itu bersifat menindas. Tiongkok tidak pernah menjadi kekuatan kolonial di Afrika,” tegasnya.

Ramaphosa pun menolak untuk mempercayai pertanyaan wartawan bahwa pinjaman Tiongkok merupakan jebakan utang bagi Afrika. “Saya tidak mempercayai gagasan bahwa Tiongkok berinvestasi dengan tujuan memastikan negara-negara tersebut berakhir dengan utang,” ucapnya.

Cek Artikel:  Biadab, Israel Bunuh 33 Orang di Tepi Barat

Baca juga : BRICS Gelar Pertemuan Dadakan demi Gaza

Ramaphosa mengatakan selama pandemi covid-19, ia berkesempatan berbicara dengan Xi tentang utang yang ditanggung banyak negara Afrika saat itu. Hal itu menyebabkan Tiongkok membatalkan sebagian utang.

“Pada akhirnya, kami akan melihat Tiongkok sebagai mitra yang berupaya mendorong pembangunan benua kami,” katanya kepada wartawan. Ia menekankan bahwa kemitraan dengan Tiongkok didasarkan pada persahabatan bersama agar keduanya berhasil.

Negara paling maju di Afrika itu turut menandatangani delapan perjanjian dengan Tiongkok untuk meningkatkan perdagangan. Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar Afrika Selatan. (Ant/Z-2)

 

Mungkin Anda Menyukai