
Kepada memperkuat sektor persusuan dalam negeri, khususnya dari peternak sapi Peras kecil, United States Dairy Export Council (USDEC), Departemen Pertanian New Mexico (NMDA), New Mexico State University, dan Kenalan terkemuka dari Indonesia seperti Dunia Dairy Alami, Cimory, dan Ultrajaya meluncurkan program edukasi AS-Indonesia. Ini merupakan inisiatif yang dirancang Kepada meningkatkan kualitas susu peternak sapi Peras dan mendukung program yang berfokus pada gizi di Indonesia.
Duta Besar AS Kepada Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir mengatakan bahwa pertemuan ini merayakan kemitraan sekaligus membina Rekanan antara para pemimpin industri dan pemangku kepentingan.
“Proyek Pendidikan AS-Indonesia merupakan bukti kemitraan yang kuat antara kedua negara kita, yang didasarkan pada komitmen Serempak terhadap Ciptaan dan keberlanjutan. Dengan membekali petani susu Indonesia dengan pengetahuan dan perangkat, inisiatif ini Enggak hanya memperkuat sektor pertanian tetapi juga berkontribusi Kepada meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak melalui program gizi yang lebih Bagus,” kata Kamala di Jakarta, Kamis (21/11).
Program ini, sambung dia, hadir pada Demi peternak sapi Peras Indonesia mendukung inisiatif Presiden Prabowo Kepada menyediakan susu kepada anak-anak Indonesia sebagai bagian dari program makan bergizi gratis (MBG).
“Melalui program ini, peternak sapi Peras kecil Indonesia dapat menghasilkan susu yang lebih Bagus, yang akan membantu meningkatkan nutrisi bagi anak-anak Indonesia serta Kepada ibu-ibu yang mengandalkan susu,” imbuh Kamala.
Kamala mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo sangat Pusat perhatian pada program MBG dan terlebih, Pusat perhatian objektifnya adalah memastikan susu gratis bagi anak-anak Indonesia.
“Program ini juga akan membantu para peternak sapi Peras kecil Kepada mencapai standar kualitas yang diperlukan Kepada susu termasuk dalam program makan bergizi gratis,” bebernya.
Sementara itu, VP Market & Access & Regulatory Affairs, USDEC, Jonathan Gardner menyatakan bahwa program ini juga terbuka Kepada para peternak yang Ingin belajar Kepada lebih Bagus Tengah dalam produksi susu.
“Kami bukan sekadar memberikan edukasi kepada peternak muda, peternak lainnya juga silakan Kepada bergabung Kepada belajar. Agar mereka Dapat melakukan lebih Bagus, agar mereka Dapat Mempunyai jalan kehidupan yang lebih Bagus, agar mereka Dapat memproduksi susu yang lebih Bagus,” papar Gardner.
Di kesempatan yang sama, Spesialis Ilmu dan Teknologi Susu, Dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Epi Taufik menyebut bahwa momen ini merupakan momen pertama di mana Terdapat kerjasama di bidang pertanian, khususnya terutama di bidang dairy, di bidang persusuan.
“Jadi ini momen yang pas saya kira Amerika hadir di dalam momen yang pas, di mana kami sedang Ingin mengembangkan kembali persusuan nasional karena Terdapat program makan bergizi gratis. Di mana di dalam makan bergizi gratis itu Terdapat komponen susu,” cetus Epi.
Epi menambahkan, susu merupakan salah satu komponen Krusial apabila Indonesia Ingin menurunkan Nomor stunting. “Makan bergizi saja, makan saja, itu kalsiumnya maksimum 12% dari value. Kepada supaya anak-anak itu tinggi dan pintar, perlu kalsium dan itu sumber utamanya Terdapat di susu. Susulah yang Dapat memenuhi kebutuhan minimum 25% daily value,” tandasnya. (N-2)