Tingkatkan Kualitas Lingkungan, Pemprov DKI Konsentrasi Pembangunan Pengelolaan Air Limbah

Tingkatkan Kualitas Lingkungan, Pemprov DKI Fokus Pembangunan Pengelolaan Air Limbah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Tegar Setyabudi(MI/Farhan)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta akan Konsentrasi mengelola air limbah dengan Berkualitas guna meningkatkan kualitas lingkungan dan hidup Penduduk serta mendukung transformasi Jakarta sebagai kota Mendunia.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Tegar Setyabudi mengatakan Ketika ini Tetap banyak Penduduk yang membuang air besar (BAB) sembarangan. Menurutnya hal itu disebabkan Tetap minimnya Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).

“Prosentasenya cukup besar. Ini juga harus kita pikirkan, masyarakat melakukan BABs bukan hanya Kagak Mempunyai toilet, Tetapi juga Terdapat yang Mempunyai toilet, tapi Kagak Mempunyai pengelolaan air limbah. Atau Mempunyai toilet dan terakses dengan pengelolaan air limbah, tapi dia Kagak sadar pengolahan air limbah domestik harus dilakukan secara berkala,” ujarnya Ketika groundbreaking pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (10/12). 

“Bila kondisi dibiarkan, akan  menyebabkan pencemaran badan air dan kualitas air tanah, serta meningkatkan risiko penyakit,” sambung Tegar.

Cek Artikel:  Lebih dari 10 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Diduga karena Truk Rem Blong

Ia mengatakan, pembangunan SPALD-T merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menjamin keberlanjutan pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik. 

Pembangunan SPALD-T ini dilakukan atas kolaborasi dua Badan Usaha Punya Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, Merukapan Perumda PAM Jaya dan Perumda Paljaya.

Ini juga merupakan komitmen Kepada meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Kepada mendukung transformasi Jakarta sebagai kota Mendunia.

“Bicara air Rapi, khususnya air minum, kita Niscaya bicara terkait masalah standar pelayanan minimal. Ini merupakan urusan yang sangat esensial dan wajib karena terkait pelayanan dasar. Segala ini dibutuhkan masyarakat,” kata  Tegar.

Lebih lanjut, melalui PAM Jaya Sasaran cakupan pelayanan air Rapi mencapai 100% masyarakat Jakarta Lanjut dikejar. 

Bahkan, tahun ini ditargetkan sebanyak 50.000 sambungan air perpipaan telah terpasang dan 130.000 sambungan baru terpenuhi pada 2025.

Cek Artikel:  Ini Motif Pelaku Grup Facebook Fantasi Sedarah 40 Konten Dijual Rp100 Ribu

Tak hanya air Rapi, Pj. Gubernur Tegar menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen dalam pengelolaan air limbah. 

Ketersediaan air minum yang semakin banyak berbanding lurus dengan air limbah yang juga akan semakin banyak karena. 

Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh dan mengapresiasi upaya pengolahan air limbah, salah satunya melalui SPALD-T.

Pembangunan SPALD-T Kawasan TB Simatupang dilaksanakan sebagai upaya menyediakan layanan pengelolaan air limbah perkotaan yang lebih efektif dengan cakupan penerima layanan yang lebih luas. 

Kawasan TB Simatupang menjadi Letak yang cukup strategis Kepada dikembangkan SPALD-T, karena perpaduan antara kawasan pusat aktivitas komersial dengan permukiman Penduduk.

“Tentunya nanti kepada wali kota, camat, lurah, Pak RT, Pak RW dapat menyosialisasikan pembangunan ini. Mungkin Terdapat gangguan-gangguan atau Terdapat Penduduk yang terganggu, saya Harap pengertian dan dukungannya agar proses pembangunan ini Dapat berjalan dengan Fasih,” pungkasnya.

Sementara, Dirut Perumda PAM Jaya Arif Nasruddin mengatakan, pembangunan SPALD-T Kawasan TB Simatupang merupakan hasil sinergi antara PAM Jaya dengan Perumda PAL Jaya di Letak lahan PAM Jaya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak yang didanai dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) tahun 2018.

Cek Artikel:  DPD RI Advokasi Polemik Proyek PSN PIK 2 Tangerang

“Luasan area ini Sekeliling 9,9 hektare. Luasan idle aset PAM Jaya Sekeliling 7 hektare. Rencana kami, di atas lahan ini akan dibangun pengolahan IPAL dari Paljaya, juga Terdapat rencana membangun green house Kepada penguatan pangan. Jadi di sini dimanfaatkan Kepada air Rapi, air limbah, dan pangan. Kepada Paljaya mungkin memakai lahan Sekeliling 2.000-3.000 meter persegi,” kata Arif.

Sedangkan Direktur Primer Paljaya Untung Suryadi mengatakan, SPALD-T kawasan TB Simatupang tahap pertama diharapkan dapat rampung dalam 18 bulan dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 114.000 jiwa. 

Ia merincikan, Kawasan layanan SPALD-T akan menjangkau tiga kecamatan, Merukapan Cilandak, Pasar Minggu, dan Kebayoran lelet, serta area komersial sepanjang Jalan TB Simatupang sisi utara dan selatan. (P-5)

Mungkin Anda Menyukai