TINGGALKAN dua astronotnya di luar angkasa, NASA selidiki pesawat ruang angkasa Starliner milik Boeing yang bermasalah lepas landas dari Stasiun Luar Bilangansa Dunia, Jumat (6/9).
NASA sebelumnya mengkhawatirkan masalah pendorong dan beberapa kebocoran helium dalam sistem tekanan propulsi kapal. Starliner tidak mengalami masalah saat melepas dok dan bergerak menjauh dari stasiun pada pukul 6:04 malam EDT serta melakukan manuver pengereman de-orbit penting selama 59 detik pada pukul 11:17 malam untuk keluar dari orbit.
Tim pemulihan NASA dan Boeing yang ditempatkan di dekatnya segera mencapai pesawat antariksa tersebut, untuk memulai operasi pengamanan dan melaksanakan inspeksi pascapendaratan.
Baca juga : Starliner Boeing Mendarat di New Mexico Tanpa Astronaut, Selesaikan Misi Setelah Penundaan Panjang
Hasilnya ternyata Starliner tampak bekerja dengan baik. Kebocoran helium yang diketahui tidak bertambah parah dan pendorong sistem kontrol reaksi dalam modul layanan pesawat, yang bermasalah di awal misi, bekerja sebagaimana mestinya untuk memindahkan pesawat antariksa dengan aman dari stasiun dan menjaganya tetap stabil selama pembakaran de-orbit.
Ken Bowersox, direktur operasi antariksa di Markas Besar NASA, dalam sebuah pernyataan dikutip dari CBS News mengatakan, “Meskipun pesawat antariksa itu harus dikembalikan tanpa awak, NASA dan Boeing belajar banyak hal tentang Starliner di lingkungan yang paling ekstrem.”
“NASA menantikan kerja sama berkelanjutan kami dengan tim Boeing untuk melanjutkan sertifikasi Starliner untuk misi rotasi kru ke stasiun luar angkasa,” tambah Bowersox.
Baca juga : Boeing Starliner Kembali ke Bumi Tanpa 2 Astronaut
Bagaimanapun, pendaratan yang sukses itu merupakan dorongan bagi para insinyur dan manajer Boeing, yang bersikeras bahwa Starliner dapat membawa Wilmore dan Williams kembali ke Bumi dengan selamat. Steve Stich, manajer program kru komersial NASA, setuju bahwa jika kru ikut serta dalam pesawat, di mana pendaratan itu akan aman dan sukses.
“Dari sudut pandang manusia, kita semua merasa senang dengan pendaratan yang sukses,” katanya dalam konferensi pers pasca-pendaratan. “Tetapi, ada sebagian dari diri kita, kita semua, yang berharap semuanya berjalan sesuai rencana. Kami telah merencanakan pendaratan misi dengan Butch dan Suni di dalamnya.”
Di samping itu, Stich membantah adanya keretakan dengan Boeing, dan berkata, “Saya pikir ada (perbedaan emosi), tergantung pada siapa Anda di tim, yang terkait dengan hal itu. Saya pikir akan butuh sedikit waktu untuk mengatasinya, bagi saya sedikit dan kemudian bagi semua orang di tim Boeing dan NASA.”
Baca juga : Eksis Ketegangan Ketika Boeing dan NASA Putuskan Mengembalikan Starliner Tanpa Astronaut
Di sisi lain, pesawat luar angkasa Starliner milik Boeing berhasil meninggalkan Stasiun Luar Bilangansa Dunia (ISS) pada hari Jumat (6/9), menyelesaikan misi uji coba yang dipenuhi dengan berbagai masalah teknis.
Kapsul ini melakukan perjalanan tanpa awak kembali ke Bumi setelah sebelumnya membawa astronaut NASA, Butch Wilmore dan Suni Williams, dalam uji coba yang semula direncanakan hanya 8 hari namun diperpanjang menjadi 8 bulan.
Wilmore dan Williams tetap berada di ISS bersama tujuh astronaut lainnya. Keduanya akan kembali ke Bumi menggunakan SpaceX pada Februari 2025, setelah NASA mengumumkan perpanjangan misi mereka minggu lalu. (Z-3)