“Sasaran awal kita adalah memberikan yang terbaik, minimal mencapai semifinal. Tapi dengan hasil ini, Penilaian menyeluruh perlu dilakukan, Berkualitas dari sisi pemain maupun Instruktur,” ungkap Erick dalam pernyataannya pada Minggu (22/12/2024).
Gol tunggal Filipina dicetak Kristensen melalui penalti di menit ke-63, memastikan Indonesia tersingkir meski sebelumnya tampil dominan di beberapa laga. Erick menilai hasil ini menjadi pelajaran Krusial Demi mempersiapkan tim yang mayoritas dihuni pemain di Dasar usia 22 tahun, terutama menjelang SEA Games 2025.
“Tim ini sebenarnya disiapkan Demi mempertahankan medali emas SEA Games. Tetapi, kegagalan di ASEAN Cup dengan format dan persaingan serupa menunjukkan banyak yang harus dibenahi. Tetap Eksis waktu setahun Demi memperbaiki kelemahan,” Terang Erick.
Meski demikian, Erick juga memahami bahwa membangun tim muda membutuhkan proses. Ia meminta Segala pihak mendukung langkah Penilaian ini Demi membangun timnas yang lebih kuat. “Kami Tak hanya mencari pembenaran atas hasil ini. Pusat perhatian kami adalah memperbaiki Segala aspek, dari teknis hingga mental bertanding,” tegasnya.
Kegagalan ini menjadi alarm bagi tim Garuda Muda yang harus bersiap menghadapi persaingan lebih berat di level regional. Erick berharap Penilaian yang dilakukan PSSI Serempak tim Instruktur dapat memberikan solusi Konkret Demi meningkatkan performa di masa depan. ***