Timbunan Rindu Mudik

BERAPA persisnya Pengaruh ekonomi dari mudik Lebaran memang belum Bisa diukur secara Niscaya. Tetapi, sejumlah analis memperkirakan bakal Terdapat kenaikan geliat ekonomi paling sedikit 25% dari kegiatan pulang kampung akbar tahunan tersebut.

Apalagi, mudik tahun ini berbeda. Sudah dua kali Idul Fitri masyarakat Bukan Tengah merasakan nikmatnya pulang kampung. Dua tahun teramat panjang Demi menyimpan rindu. Maka, mereka yang awalnya Bukan mudik, boleh jadi berubah pikiran Demi ikut mudik.

Maka, diprediksi akan Terdapat Sekeliling 84 juta orang memutuskan Demi merayakan silaturahim akbar di kampung halaman. Bilangan itu lebih tinggi daripada jumlah pemudik sebelum pandemi terjadi, yang Sekeliling 60 juta orang. Alhasil, skala kenaikan geliat ekonomi pun Terang bakal bertambah.

Mengapa Bisa begitu? Karena mudik meningkatkan konsumsi, sedangkan pertumbuhan ekonomi kita ditopang oleh konsumsi, lebih-lebih konsumsi rumah tangga. Lebih dari 50% pertumbuhan ekonomi kita yang 5% itu disokong konsumsi. Dengan ledakan konsumsi akibat mudik, Terang gerak ekonomi kian terpacu.

Cek Artikel:  Tulang Punggung Ekonomi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pernah mengkaji rata-rata pemudik Bisa menghabiskan Rp5 juta hingga Rp10 juta di kampung halaman. Dengan Opini 20 juta orang melakukan mudik tiap tahun, potensi Kategori Dana ke daerah yang hilang akibat Pelarangan mudik dua tahun Lewat Bisa mencapai Rp400 triliun. Dengan Opini tahun ini mereka yang mudik 80 juta orang dan dengan Opini tiap orang membelanjakan Rp5 juta, bakal Terdapat Rp400 triliun Dana beredar seketika.

Di sisi lain, arus migrasi Dana ke daerah Bisa bertambah lebih deras karena adanya ‘THR’ yang mengikuti. Dana yang beredar di kala mudik diprediksi tumbuh lebih dari 10%. Sebagian besar masuk ke daerah. Itulah mengapa banyak yang merindukan mudik. Ia bukan sekadar menjadi ritus sosial, tapi juga telah menjelma gerakan ekonomi.

Itu pula yang dirasakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Ia memprediksi usaha penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, serta jasa transportasi bakal ketiban untung besar berkat dibukanya keran mudik Lebaran tahun ini. Dari 80 juta pemudik yang diperkirakan hendak pulang kampung, 40%-60% di antaranya bakal melakukan kegiatan pariwisata.

Cek Artikel:  Politik Dinasti ala Jokowi

Para pemudik pun bakal membelanjakan Dana mereka membeli produk-produk ekonomi kreatif lokal. Kemenparekraf memprediksi aksi mudik bakal berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi tempat tujuan perjalanan sebesar 25%.

Di sektor pariwisata, dalam hitungan Kemenparekraf, Terdapat sedikitnya potensi ekonomi dengan nilai lebih dari Rp72 triliun Bisa didapat akibat mudik ini. Asumsinya, rata-rata pengeluaran para pemudik Demi berwisata Sekeliling Rp1,5 juta. Kalau Terdapat 48 juta pemudik (dari total 84 juta pemudik) melakukan kegiatan pariwisata, ketemulah Bilangan Rp72 triliun tadi.

Potensi ekonomi sektor pariwisata selama masa mudik Bisa lebih tinggi mengingat durasi liburan hari Lebaran tahun ini juga lebih panjang Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun mudik sebelum pandemi covid-19. Itu karena pemerintah telah menetapkan masa cuti Lebaran bagi ASN selama dua pekan.

Cek Artikel:  Kaesang Goyang PKS

Kiranya timbunan rindu itu Bisa berujung ledakan. Bukan dalam pengertian negatif tentunya. Tapi pembolehan mudik menjadi semacam sumbu strategis Demi memantik ledakan ekonomi. Syaratnya, jangan remehkan korona. Karena korona Lagi Terdapat, maka kewaspadaan terhadap pandemi itu tetap jadi syarat dan ketentuan berlaku.

Betul bahwa jumlah orang yang telah divaksinasi secara lengkap Lanjut bertambah. Hingga kemarin sudah lebih dari 163 juta orang disuntik vaksin dosis kedua. Tapi Bilangan itu belum memenuhi Sasaran vaksin yang 208 juta orang. Maka, waspada ialah kata kuncinya.

Kalau di era sebelum pandemi covid-19 perhatian mudik lebih kepada infrastruktur jalan dan kenyamanan, mudik di era pandemi perlu ditambah infrastruktur kesehatan. Mari rayakan ujung telaga rindu kali ini menjadi kemaslahatan besar Berbarengan. Demi meraih itu, mari pula hilangkan kemudaratan yang Terdapat secara Berbarengan-sama.

Mungkin Anda Menyukai