Tim sepakbola putri Indonesia HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers raih runn

Sumber foto: Sutini/Liputanindo.id.

JSSL Singapore 7`s

Tim sepakbola putri Indonesia HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers raih runn

Sepakbola   
Editor: Sigit Kurniawan   
Minggu, 20 April 2025 – 21:11 WIB

Liputanindo.id – Menjalani debut bertanding pada turnamen Global yang digadang sebagai terbesar di Asia, JSSL Singapore 7’s 2025, pesepakbola putri dari Indonesia yang tergabung dalam tim HydroPlus Strikers (U-14) dan MilkLife Shakers (U-12) berhasil meraih posisi runner-up pada masing-masing Golongan usia. Dalam laga final yang bergulir di The Arena Singapura, Minggu (20/4) kedua tim kalah oleh tim tuan rumah.

Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono mengapresiasi capaian tim HydroPlus Strikers maupun MilkLife Shakers selama bergulirnya JSSL Singapore 7’s 2025. Pasalnya, meski berstatus tim debutan mereka Bisa melangkah hingga partai pamungkas. 

“Walaupun belum menjadi Pemenang, tapi bagi kami capaian kedua tim sudah cukup bagus. Terlebih memang tujuan Esensial memberangkatkan HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers ke turnamen Global Kepada mengukur kemampuan mereka sudah sejauh mana. Setelah ini tentu kami akan melakukan Penilaian agar Dapat menorehkan prestasi serta bertanding di ajang yang lebih prestisius,” kata Teddy. 

Teddy melanjutkan, selain gelar runner-up HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers cukup Membikin jajaran tim Rival maupun supporter di area pertandingan berdecak kagum berkat gaya bermain yang dinilai berkualitas. “Banyak juga yang mengapresiasi kami mulai dari atlet, Instruktur, pendukung tim Rival yang mengakui dan memuji ketika para adik-adik bertanding. Tentu ini menjadi tren positif,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Marco Asensio Tak Tutup Kesempatan Hengkang ke Barcelona

Sepanjang babak kualifikasi (17 – 19 April) HydroPlus Strikers Bisa berada di peringkat kedua dengan torehan 21 poin. Dari sembilan pertandingan, mereka berhasil menang enam kali, seri tiga kali, dan Tak pernah kalah sekali pun. Tercatat 18 gol sukses tercipta dan hanya kebobolan dua gol.

Sementara MilkLife Shakers yang berada di Grup A U-12 menjadi pemuncak klasemen dengan total 21 poin. Dari tujuh pertandingan, mereka selalu keluar sebagai pemenang, Tak terkalahkan ataupun berakhir imbang. Tak tanggung-tanggung, para mesin pencetak gol MilkLife Shakes sukses memproduksi 28 gol dan Tak pernah kebobolan sama sekali.

Head Coach HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers, Timo Scheunemann angkat topi atas keberhasilan dua tim asuhannya. Ia mengimbau agar para atlet Tak terlena dengan raihan ini dan menjadikannya sebagai pengalaman maupun pembelajaran Krusial Kepada mengasah skill serta mental. Ke depannya, ia optimistis torehan para punggawa jebolan MilkLife Soccer Challenge tersebut dapat lebih moncer. 

“Tim HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers sebenarnya Dapat bermain lebih Berkualitas dari yang mereka tunjukkan selama turnamen. Tetapi karena ini menjadi pengalaman perdana bertanding melawan atlet dari berbagai negara, Niscaya Eksis kekurangan yang Semestinya Dapat dihindari agar bermain lebih all out. Tapi kami tetap bangga karena mental mereka sebagai atlet sudah mulai terbentuk,” papar Timo seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Minggu (20/4).

Spesifik partai final yang berlangsung di The Arena Singapore, dua lapangan berukuran 50 meter x 30 meter digabung menjadi satu. Meski durasi pertandingan Lagi sama seperti sebelumnya, yakni 25 menit tanpa Jarak, skuad HydroPlus Strikers maupun MilkLife Shakers harus mencurahkan Kekuatan lebih Kepada menyerang maupun bertahan. 

Cek Artikel:  Gagal Pemenang AFF U-23, Vanenburg Tak Latih Timnas di SEA Games 2025 - Liputanindo.id

Di hari keempat JSSL Singapore 7’s 2025, HydroPlus Strikers meraih kemenangan 1-0 pada babak semifinal melawan National Development Center (NDC) A Singapura dari gol Kesya A. M. Nian. Sedangkan di partai final, mereka harus mengakui kehebatan Lion City Sailors (Singapura) yang berstatus pemuncak klasemen dan menelan kekalahan 0-2. 

Bek tengah HydroPlus Strikers, Kazumi Z. A. Nurlan mengatakan kekalahan timnya di laga final salah satunya dipengaruhi oleh Unsur ukuran lapangan. Walaupun belum memboyong Pemenang, siswi SDN 203 Kacapiring Bandung mengaku banyak memetik pelajaran Krusial karena kesempatan berlaga di turnamen Global.

“Karena kami latihannya di lapangan yang Tak sebesar final tadi, jadi tenaganya lebih Segera capek. Tapi saya bersyukur menjadi Pemenang dua dan banyak dapat pengalaman mulai dari gimana defense yang Betul, komunikasi yang Berkualitas antar pemain, dan mental lebih terasah. Semoga kedepannya Dapat menjadi pemain timnas Indonesia,” kata Kazumi.

Sementara MilkLife Shakers di perempat final sukses melibas Lion City Sailors (Singapura) dengan skor akhir 3-0. Gol dikemas oleh Albianca Raula, Rere Zenita Farza, dan Giada Soebianto. Hasil sama 3-0  juga kembali diraih MilkLife Shakers ketika menghadapi Singapore Football Club (Singapura) di babak semifinal. Giada dan Rere kembali mencetak gol, yang dilengkapi oleh Ika Wonda. Sayang perjalanan mereka hanya Tiba di runner-up usai kalah dari NDC A dengan skor 0-1.

Cek Artikel:  Laga Musuh Laos jadi Penampilan Terburuk Marselino Ferdinan

Kekalahan yang diterima oleh MilkLife Shakers ini Membikin air mata para pemain tim pecah, tak terkecuali Locita Waranggani Olah Nismara. Status clean sheet dari hari pertama JSSL Singapore 7’s Tiba babak semifinal dipatahkan oleh NDC A. Kendati demikian, Loli, sapaan akrabnya bersyukur kerap menunjukkan performa gemilang Serempak rekan setimnya sepanjang turnamen bergulir. 

“Alhamdulillah Dapat menjadi runner-up. Walaupun belum jadi Pemenang tapi Kolega-Kolega mainnya kompak dan Asik. Kami gak takut sama sekali dengan Rival yang posturnya lebih besar, karena skill kami Dapat diadu. Hasil ini juga berkat dukungan mama dan Keluarga yang datang langsung dari hari Kamis (16/4),” kata siswi SDN Pacarkeling V Surabaya tersebut.

Ibunda Locita, Mela Damayanti sengaja terbang langsung dari Surabaya ke Singapura Kepada memberi motivasi dan dukungan moral kepada buah hati. Teriakan membangun dari pinggir lapangan setiap putrinya tanding maupun sentuhan penuh kasih di luar arena diharap menjadi suntikan semangat. “Saya memang sengaja datang dan merencanakan dari jauh hari. Karena ketika Loli tanding di China (Universal Youth Cup) sebelumnya saya Tak Dapat menemani. Saya bangga dengan capaian Loli dan timnya,” kata Mela. 

Usai menjalani pertandingan, para atlet HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers diberi waktu Waktu kosong Kepada menelusuri beberapa icon di Singapura dengan didampingi Instruktur. Diantaranya adalah Marina Bay Sands, Merlion Park, dan Universal Studios Singapura.

Sumber : Radio Elshinta

Mungkin Anda Menyukai