
TIM SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Tagana, TNI, dan Polri Lagi melakukan pencarian korban tanah longsor di Subang, Jawa Barat, pada Senin (14/4). Pencarian korban longsor Subang di hari ketiga ini difokuskan pada pembersihan akses jalan yang diduga menjadi jalur yang dilintasi korban Ketika longsor terjadi, Jumat pekan Lampau.
Upaya pencarian seorang Penduduk bernama Rofik (55), diduga menjadi korban longsoran tebing di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang Lagi dilakukan Tim SAR Gabungan. Sulitnya medan dan banyaknya material longsoran menyebabkan tim kesulitan mencari korban.
Satu unit helikopter dikerahkan terbang rendah guna memantau proses pencarian korban longsor Subang sekaligus meninjau kondisi longsoran di Kawasan tersebut. Tim menemukan Intervensi baru berupa lalat biru. Tetapi tim belum Dapat memastikan lalat biru itu apa dari jenazah korban yang dicari atau dari bangkai binatang.
“Pada hari ini kami Maju melakukan pencarian korban di dua titik dengan menggunakan alat berat dan pompa air, dimana TKP tersebut dilakukan pencarian di tempat kemarin yang belum Tamat dasar dan di titik kedua di Posisi ditemukannya lalat biru dengan menggunakan pompa air yang di semprotkan,” kata Kepala Operasi SAR Bandung, Mochammad Adip, Senin (14/4).
Menurut Mochammad Adip, longsor terjadi setelah kawasan Desa Dayeuhkolot diguyur hujan deras. Tebing setinggi 200 meter dengan panjang Sekeliling 40 meter runtuh, menutup saluran irigasi dan menimbun seorang Penduduk yang Ketika itu tengah memperbaiki saluran air.
Proses pencarian dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari penggunaan alat berat ekskavator, pencarian manual, hingga penyemprotan air menggunakan pompa ke tumpukan material longsoran, Tetapi belum membuahkan hasil. (H-3)