TIM dokter Rumah Lara (RS) Polri memastikan tujuh remaja yang jenazahnya ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat tewas akibat tenggelam. Hal itu berdasarkan hasil identifikasi dari tim dokter forensik.
“Pada tujuh jenazah tidak ditemukan luka terbuka maupun patah tulang. Hasil kesimpulan, tujuh jenazah meninggal dalam kondisi tenggelam,” kata Dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, Farah, Jumat (4/10).
Tim dokter gabungan melakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap ketujuh jenazah pada Senin (23/9) di RS Polri, Jakarta. Jenazah ketujuh korban sudah mengalami pembusukan saat diserahkan pada Minggu (22/9).
Baca juga : Aksi Polisi di Kali Bekasi Munculkan Dua Persoalan Sekaligus
“Dari hasil pemeriksaan luar, kami temukan ketujuh jenazah dalam kondisi sudah membusuk lanjut, dalam kondisi berpakaian lengkap dan ditemukan tanda-tanda terendam. Jadi ketujuhnya pakaiannya basah, kemudian tangannya keriput karena terendam air,” ujarnya.
Sementara, pada pemeriksaan organ dalam, tim dokter juga menemukan pasir dan lumpur di dalam tubuh korban. Diduga masuknya pasir dan lumpur itu terjadi karena korban masih hidup saat tercebur ke Kali Bekasi.
“Kemudian juga kami lakukan pemeriksaan dalam dan kami temukan adanya pasir dan lumpur di sebagian saluran pencernaan dan saluran pernapasannya,” ujarnya.
Baca juga : Penyebab Lima Jenazah di Kali Bekasi belum Teridentifikasi
“Kemudian kami ambil juga sampel untuk uji getah paru dan di sumsum tulang juga kami temukan adanya ganggang atau tumbuhan air,” tambahnya.
Jenazah pertama yang teridentifikasi ialah Muhamad Farhan, laki-laki berusia 20 tahun. Farhan yang berdomisili di Pedurenan, Bekasi, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, data gigi, ciri medis, dan properti.
Jenazah kedua teridentifikasi sebagai Rizki Ramadan, laki-laki berusia 15 tahun yang berdomisili di Bantargebang, Bekasi. Rizki teridentifikasi berdasarkan DNA, data gigi, dan ciri medis.
Baca juga : RS Polri Serahkan 5 Jenazah Kali Bekasi ke Keluarga
Jenazah ketiga teridentifikasi sebagai Ridho Pengabdianwan, laki-laki berusia 15 tahun yang berdomisili di Bekasi. Identifikasi Ridho didasarkan data gigi, ciri medis, dan properti.
Jenazah keempat ialah Resky Dwi Cahyo, laki-laki berusia 16 tahun yang tinggal di Bantargebang, Bekasi. Jenazahnya teridentifkasi berdasarkan DNA, data gigi, ciri medis, dan properti.
Jenazah kelima ialah Vino Satriani, laki-laki berusia 15 tahun yang tinggal di Pedurenan, Mustika Jaya, Bekasi. Vino teridentifikasi berdasarkan DNA, data gigi, ciri medis, dan properti.
Dua jenazah lainnya ialah Muhammad Rizki, 19, dan Ahmad Davi ,16. (P-5)