TIKI Jadi Ekspedisi Pertama Miliki Mekanisme Formal Pengiriman Reptil

TIKI Jadi Ekspedisi Pertama Miliki Prosedur Resmi Pengiriman Reptil
TIKI menjadi ekspedisi pertama yang Mempunyai Mekanisme Formal pengiriman reptil di Indonesia.(Dok TIKI)

PT Gambaran Van Titipan Kilat (TIKI), menggelar acara Obrolan bertajuk Seluk Beluk Merawat Hingga Berbisnis Reptil Kepada berbagi informasi dan wawasan baru seputar tren memelihara reptil yang semakin popular di Indonesia, sekaligus Menyantap Kesempatan bisnis di dunia reptil. 

Minat yang meningkat terhadap hewan reptil terlihat dari semakin seringnya penyelenggaraan pameran dan kontes hewan eksotis ini di berbagai daerah di Indonesia. Tren ini juga mendapat perhatian Tertentu dari TIKI yang pada bulan Juli Lampau meluncurkan layanan TIKI Tirex (TIKI Kirim Reptil Express). 

Dengan layanan ini, TIKI menjadi jasa kurir ekspres pertama yang Mempunyai Mekanisme Formal Kepada pengiriman reptil seperti kadal, iguana, kura-kura, dan ular.

“TIKI telah Mempunyai rekam jejak yang Cakap dalam pengiriman makhluk hidup, seperti ikan hias dan tanaman hias. Bahkan TIKI menjadi satu-satunya jasa kurir yang Mempunyai instalasi karantina Berdikari Kepada ikan hias yang mendapat izin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM),” kata Direktur National & Network TIKI, Ahmad Ferwito, dalam keterangan resminya, Rabu (23/10).

Dalam menjalankan bisnis jual beli reptil, hal yang krusial dalam memastikan kepuasan pelanggan adalah memastikan keamanan dan keselamatan reptil hingga tiba di tangan pembeli. Metode pengemasan dan memilih Kenalan kurir yang berpengalaman sangat Krusial.

Cek Artikel:  Airlangga Dorong KEK Kura-Kura Bali Jadi Katalisator Teknologi

Periksa kesehatan reptil sebelum pengiriman. Reptil yang sakit atau stres dapat menjadi agresif dan berbahaya. Apabila memungkinkan, latih reptil agar terbiasa dengan kondisi yang Kagak ideal seperti ketika dalam pengiriman.

Perhatikan kontainer yang digunakan agar sesuai dengan ukuran, dan kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban yang dibutuhkan reptil. Gunakan wadah berwarna gelap atau tutupi wadah dengan kain Kepada meminimalkan paparan Sinar dan Bunyi yang dapat menyebabkan stres. Pastikan Jendela udara di dalam wadah tersebut mencukupi kebutuhan reptil.

Isi ruang Nihil di dalam kotak pengiriman dengan koran atau busa Kepada megurangi guncangan salama perjalanan. Tempelkan label pengiriman dengan Jernih di luar kontainer, termasuk label peringatan ‘Hewan Hidup’, dan ‘Tangani dengan Hati-Hati’.

“Periksa kembali kontainer dan kardus Kepada memastikan keamanan, dan label pengiriman sudah terpasang dengan Betul. Terakhir, pilih layanan kiriman yang Tertentu Kepada penanganan reptil dan Mempunyai fasilitas asuransi Kepada ketenangan pikiran Anda,” papar Head of Operations and IT TIKI, Edwin Widiantoro.

Cek Artikel:  YMPK Ajak Belasan Tenant Dukung Program Pencetakan 1.000 Sarjana Pertanian

Pertengahan tahun ini, TIKI mengumumkan layanan Tertentu pengiriman reptil, TIKI Tirex menggunakan moda transportasi darat Kepada tujuan seluruh Indonesia, dengan tiga pilihan produk, Ialah Over Night Service (ONS) Kepada pengiriman satu hari Tamat, Same Day Service (SDS) tiba di hari yang sama, dan Regular (REG) dengan biaya lebih ekonomis dan Perkiraan waktu 2-3 hari kerja.

Layanan Tirex dilengkapi dengan fasilitas asuransi yang memberikan Perlindungan atas risiko kehilangan, kerusakan, atau hal-hal tak terduga lainnya dengan nilai penggantian maksimal sebesar Rp5 juta.

“Kepada menggunakan layanan ini, TIKI hanya menerapkan minimum berat 1 kg dan menerima pengiriman reptil tak berbisa. Pengirim diharapkan Kepada memperhatikan Mekanisme pengiriman terkait transparansi atas isi dan jenis reptil yang akan dikirimkan. Reptil dengan jenis berbeda harus dikemas terpisah dan akan mendapatkan nomor resi pengiriman yang berbeda. Apabila terdapat jenis hewan reptil yang dilarang Kepada dikirim, TIKI akan meretur kiriman tersebut kepada pengirim,” ucap Edwin.

Pada Obrolan tersebut, dokter hewan Yulyani Dewi, menekankan pentingnya memahami Ciri reptil sebagai hewan ektotermik, yang bergantung pada suhu lingkungan Kepada mengatur suhu tubuh mereka.

“Krusial Kepada dipahami bahwa proses pergantian kulit (molting) pada reptil membutuhkan kelembapan dan perawatan yang Cocok. Selain itu, metabolisme reptil lebih Pelan dibandingkan mamalia, sehingga frekuensi makan yang lebih jarang memerlukan perhatian Tertentu terhadap asupan nutrisi Kepada menjaga kesehatan jangka panjang,” bebernya.

Cek Artikel:  Kementan Dorong Petani Beradaptasi dengan Pemasaran Digital

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan Kepada memisahkan reptil yang sakit agar Kagak menularkan hewan lainnya, dan memperhatikan tanda-tanda sakit seperti penurunan berat badan, muntah atau perubahan perilaku lainnya Kepada membantu dokter dalam mendiagnosa dan memberikan perawatan yang Cocok.

Pendiri dan Direktur Repjak, Fakhri Auzan menjelaskan bahwa dirinya telah menjalankan bisnis jual beli reptil sejak 2012. Tiap bulannya, Repjak dapat menjual Tamat dengan 300 ekor gecko, belum termasuk kodok dan kura-kura air. 

Menurut Fakhri, berbisnis jual beli reptil dapat dimulai dari skala kecil atau rumahan hingga skala peternakan dengan omset per bulan Tamat ratusan juta rupiah. Selain bisnis jual beli, Fakhri mengatakan bisnis penyedia kebutuhan reptil seperti aksesoris dan peralatan habitat, pakan dan suplemen, serta jasa penitipan, perawatan dan pelatihan reptil juga turut berkembang seiring dengan pertumbuhan hobi ini. 

“Bisnis penyelenggaraan pameran reptil, dan menjadi kreator konten yang membahas perawatan reptil, tips pembiakan, dan pengetahuan Standar tentang reptil juga Bisa menjadi sumber pendapatan,” terang Fakhri. (J-3)

Mungkin Anda Menyukai