KESERIUSAN pemerintah pusat dalam merelokasi hunian kumuh di kolong jembatan flyover Pasupati Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), dibuktikan dengan hadirnya tiga menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimukti Yudhoyono (AHY), Menteri Pekerjaan dan Kawasan Perumahan (PKP), Maruarar Sirait dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian pada Rabu (18/12) petang.
Kedatangan tiga menteri ke kolong jembatan Pasupati tepatnya di Taman Sinema, sebagai sinergi pemerintah pusat dan daerah, yang menghadirkan perumahan dan permukiman layak bagi Bandung. Serta Kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Perkotaan.
Ketiga menteri itu meresmikan rumah deret Tamansari dan rumah susun Solokan Jeruk Rancaekek. Sebanyak 98 kepala keluarga (384 jiwa) menjadi peserta program ini. Mereka terdiri dari 33 keluarga dari Kota Bandung, 15 keluarga dari Kota Cimahi dan 50 keluarga dari Kabupaten Bandung.
Kedua rusunawa, masing-masing dengan 58 unit, dibangun oleh Kementerian PUPR. Selain mendapatkan hunian, para peserta akan dilatih sesuai minat dan Bakat, serta didampingi Kepada menjadi Berdikari, Berkualitas dalam bekerja maupun berwirausaha.
Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara mengatakan, Pemkot Bandung Lalu berkomitmen Kepada meningkatkan pelayanan akan kebutuhan perumahan dan permukiman layak melalui Program Penanganan PPKS Perkotaan. Pemkot Bandung akan Lalu melakukan penataan kawasan kumuh di Dasar flyover Pasupati ini.
Menurut Koswara penataan di kawasan flyover Pasupati sudah dilakukan sejak bulan November 2024 Lampau. Rencananya, kawasan ini akan menjadi ruang publik yang ramah anak dan remaja, dengan fasilitas olahraga dan hiburan. 34 keluarga yang tinggal di Dasar jembatan tersebut akan dipindahkan ke Posisi yang lebih layak, lengkap dengan fasilitas pendidikan, kesehatan dan pelatihan kerja.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Agus Harimukti Yudhoyono mengapresiasi kondisi Dasar kolong jembatan Pasupati Ketika ini. Diakui kini Posisi ini kini lebih sehat. “Baru dua minggu sudah banyak berubah. Saya ucapkan terimakasih, jadi rakyat lebih senang, lebih Senang, lebih sehat, dan sampah-sampah sudah gak Eksis Kembali,” ujar putra sulung Presiden SBY ini.
AHY berharap dengan penataan maka hidup Penduduk akan lebih Berkualitas, masyarakat Bisa hidup lebih Berkualitas lebih sehat lebih tertib dan Mempunyai masa depan lebih Berkualitas Kembali Kepada keluarga. Dan tentu saja kolaborasi dalam penanganan kawasan kumuh sangat dibutuhkan, pasalnya dengan kolaborasi penanganan lebih Segera dan Cocok.
Sementara itu, Menteri PKP, Maruarar Sirait mengapresiasi semangat gotong royong yang telah terwujud dalam berbagai inisiatif, salah satunya penataan kawasan kolong jembatan Flayover Pasupati termasuk pembangunan rumah dari CSR. Sejumlah kebijakan pro-rakyat, seperti pembebasan biaya BPHTB dan PBG Kepada rakyat kecil, serta penyederhanaan proses perizinan dari 45 hari menjadi 10 hari.
“PPN Kepada rumah di Dasar Rp2 miliar juga Nihil persen. Ini adalah bukti Konkret perhatian Presiden Prabowo kepada masyarakat kecil,” ungkap Maruarar. (N-2)