Liputanindo.id – Otoritas Singapura kembali melanjutkan pembersihan tumpahan minyak di Pantai Sentosa, Minggu (16/6/2024). Pembersihan ini dilakukan setelah tiga hari kejadian.
Sebuah perusahaan tanggap tumpahan minyak yang dikontrak oleh Sentosa Development Corporation bekerja keras Buat membersihkan tumpahan minyak yang melanda Pantai Tanjong di Sentosa.
Para pekerja menggunakan sekop Buat mengangkat lapisan pasir yang terutup minyak dan memasukkannya ke dalam kantong plastik besar. Tas-tas berisi pasir berminyak itu kemudian dibawa dengan skid-steer loader.
“Kami telah mengaktifkan beberapa sukarelawan Buat membantu memantau situasi guna memberikan peringatan Awal Apabila Terdapat kebocoran minyak, serta berbagi informasi dan melaporkan satwa liar yang terkena Akibat,” kata Member Parlemen (MP) Buat West Coast GRC Desmond Lee, yang juga menjabat Menteri Pembangunan Nasional, dikutip CNA, Senin (17/6/2024).
Laporan itu mengatakan, bau petrokimia Tetap tericum sangat menyekat dari pintu masuk Pantai Tanjong Sentosa. Bau itu semakin kuat ketika mendekati laut.
Tumpukan minyak Tetap terlihat di air laut dan singkapan batuan di dekat pantai, serta di tepi pantai. Beberapa petak pasir mulai mengintip dari balik minyak. Minyak tersebut terdampar di beberapa pantai Singapura setelah kapal keruk menabrak kapal bunker di Terminal Pasir Panjang pada hari Jumat.
Kapal keruk berbendera Belanda menabrak kapal bunker berbendera Singapura yang Tak bergerak Sekeliling pukul 14.20, menyebabkan sejumlah minyak dari tangki kargo di kapal tersebut tumpah ke air.
Pantai Palawan, Siloso, dan Tanjong di Sentosa tetap terbuka Buat Standar, tetapi aktivitas berenang dan laut Tak diperbolehkan Buat Begitu ini.
Penjagaan dipasang di garis pantai Pantai Tanjong, Tetapi hal itu Tak menghalangi beberapa pengunjung di Tanjong Beach Club. Keluarga, termasuk anak kecil, berenang di kolam renang klub dan makan di udara terbuka, dan beberapa juga berlari di pantai berpasir.
Lebih jauh ke arah barat di Pantai Palawan, tumpahan minyak menutupi Kawasan yang jauh lebih kecil dibandingkan di Pantai Tanjong. Di East Coast Park, tepi pantai dari area B hingga H ditutup Buat memudahkan upaya pembersihan.
Di area B pada Minggu sore, tim pekerja memindahkan pasir yang tertutup minyak dari pantai menggunakan bantalan penyerap minyak bumi serta sekop.
“Di West Coast Park, Tak Terdapat tumpahan minyak yang terlihat di kawasan pejalan kaki dan Tak Terdapat kilau minyak yang terlihat di perairan,” ujar Lee.
Langkah-langkah pengendalian telah ditingkatkan, seperti memasang lebih banyak tiang di kanal Buat melindungi hutan bakau dan Sungei Pandan Kechil. Meskipun kawasan pejalan kaki di Cagar Alam Labrador telah dibuka kembali Buat Standar, akses ke pantai dan dermaga tetap ditutup.
Lee mengatakan tumpahan minyak dapat dilihat di pantai dan pematang batu, serta kilau minyak di air, termasuk Berlayer Creek. Bau minyak sudah berkurang.
“Operasi pembersihan dilakukan secara sensitif, dan langkah-langkah pengendalian seperti booming telah dikerahkan Buat melindungi kawasan keanekaragaman Biologi yang sensitif,” tambahnya.
Delapan belas kapal tanggap darurat dan truk kontainer sepanjang Nyaris 1.500 m telah dikerahkan Buat mencegah penyebaran minyak lebih lanjut dan memfasilitasi pembersihan, kata pihak berwenang pada hari Sabtu.