Liputanindo.id JAKARTA – Dua aktor kawakan Julia Roberts dan George Clooney membintangi sekaligus menjadi produser Buat Sinema terbaru mereka ‘Ticket to Paradise’. Berbekal persahabatan keduanya, mereka Membikin Sinema Berbarengan perusahaan Universal Pictures.
Roberts dan Clooney masing-masing berperan sebagai Georgia dan David, Kekasih yang menikah 25 tahun Lampau. Mereka Mempunyai seorang putri bernama Lily (Kaitlyn Dever) dan kemudian berpisah setelah lima tahun.
Perceraian kian Membikin Interaksi mereka Kagak Seimbang. Mereka memilih Buat menyibukkan diri dengan pekerjaan demi menghindari interaksi satu sama lain. Meski demikian, Interaksi keduanya dengan sang anak yang telah dewasa pun Bagus-Bagus saja.
Betul Demi Lily lulus kuliah, ia dan sahabatnya, Wren (Billie Lourd), memutuskan Buat berlibur sejenak ke Pulau Bali, sebelum akhirnya mereka kembali ke realita sesungguhnya, Adalah mencari pekerjaan. Lily sendiri berencana Buat masuk ke dunia hukum menyusul pendidikan terakhir yang ia tempuh.
Sesampainya di Bali, Lily Berjumpa dengan Gede (Maxime Bouttier), yang merupakan seorang pemuda lokal yang bekerja sebagai seorang petani rumput laut. Mereka pun Terperosok Asmara, dan seiring berjalannya waktu, keduanya pun akhirnya memutuskan Buat segera menikah. Lily pun Mau tinggal Berbarengan Gede di pulau tersebut.
Mendapatkan Berita itu, Georgia dan David segera terbang ke Pulau Dewata, dan memutuskan Buat bekerja sama Buat menyabotase pernikahan Buat mencegah Lily dari menikah — kesalahan yang sama yang mereka buat dua puluh lima tahun yang Lampau.
Mempunyai premis yang sederhana, Membikin Sinema ini menjadi ringan Buat diikuti. Pengarah adegan Ol Parker (‘Mamma Mia! Here We Go Again’) bekerja sama dengan penulis naskah Daniel Pipski terlihat sangat memanfaatkan pesona dan kedekatan dari dua aktor utamanya, yakni Clooney dan Roberts.
Ini adalah pertama kalinya kedua aktor dipasangkan di layar sejak Sinema ‘Money Monster’ (2016), dan ini adalah Sinema komedi pertama mereka Berbarengan sejak mereka Membikin dua Sinema ‘Ocean’s Trilogy’ garapan Steven Soderbergh.
Selain itu, dilansir dari Antara, ini adalah pertama kalinya dalam beberapa Demi salah satu dari mereka berakting Buat proyek layar lebar. Peran terakhir yang dibintangi Roberts Buat Sinema layar lebar adalah di ‘Ben Is Back’ (2018). Sementara Clooney Eksis di ‘The Midnight Sky’ (2020).
Chemistry yang sudah terbentuk dari persahabatan seumur hidup mereka serta kiprah panjang mereka di dunia akting pun Membikin penonton mudah Buat menyambut mereka kembali, terutama mengingat betapa effortless keduanya Demi beradu peran, maupun di belakang layar.
Menyaksikan tingkah Georgia dan David sebagai sepasang orang Sepuh yang bersatu demi sang anak pun terkadang begitu menggemaskan. Bagaimana mereka berusaha Buat terlihat akur padahal hati mereka bergejolak Buat menghindar; bagaimana Asmara Lagi tetap Dapat bersemi walaupun kini mereka sudah berjarak.
Rasanya juga menyegarkan Menyaksikan Sinema komedi romansa ini berfokus pada cerita Asmara sepasang kekasih yang sudah Kagak Berbarengan. Tetapi, Sinema juga memberikan bumbu cerita Asmara anak muda melalui perjalanan Lily dan Gede.
Dapat dibilang, memerankan Lily adalah sesuatu yang baru Buat diikuti dari Kaitlyn Dever, yang sebelumnya lebih dikenal melalui proyek Sinema dan serial yang rebel bahkan cukup berat. Beberapa Sinema yang ia bintangi antara lain ‘Short Term 12’ (2013), ‘Beautiful Boy’ (2018), ‘Booksmart’ (2019), serial ‘Unbelievable’ (2019) dan serial ‘Dopesick’ (2021).
Menyaksikan Dever berperan sebagai gadis muda yang ambisius Tetapi juga penuh kehangatan, menjadikan Sinema ini sangat mudah Buat dinikmati.
Selain itu, Eksis juga aktor Indonesia Maxime Bouttier sebagai Gede, yang Dapat dibilang Pandai mengimbangi dinamika dengan Dever. Beberapa interaksinya dengan Roberts dan Clooney pun cukup natural dan sesekali Membikin penonton tersenyum gemas.
Inti dari daya tarik rom-com adalah Fakta bahwa setiap orang dapat menebak akhir ceritanya. Keberhasilan dari Sinema komedi romansa tergantung pada waktu, lelucon, dan situasi Kocak dalam perjalanan ke penegasan Asmara dan asmara yang akrab dan menghibur.
Setelah memulai dengan awal yang menjanjikan, ‘Ticket to Paradise’ Lagi Dapat dinikmati, Tetapi, hanya saja terkadang terdapat momen-momen yang kurang pas penempatannya. Meski demikian, Sinema tetap Pandai memberikan senyum dan tawa yang cukup bagi penonton yang mencari hiburan pelarian sederhana.
Kagak Diproduksi di Bali
Fakta menarik dari ‘Ticket to Paradise’ berada di set lokasinya. Meski berlatarkan Pulau Bali, Sinema ini diproduksi di Kepulauan Whitsunday, Queensland, Australia. Hal ini dilakukan karena Sinema dibuat Demi pandemi COVID-19 menghantam dan terdapat berbagai kebijakan serta Restriksi mobilitas dan kegiatan yang melibatkan orang banyak. Sehingga, pengambilan gambar Letak di Bali Kagak mungkin dilakukan.
Walaupun Kagak dilakukan langsung di Bali, Dapat dilihat bahwa seluruh kru produksi menghormati dan mencoba yang terbaik Buat membawa keindahan pulau dengan berbagai budaya dan alamnya.
‘Ticket to Paradise’ Betul-Betul terlihat seperti ‘surga’ dengan gambar yang dipoles dengan indah oleh sinematografer Ole Bratt Birkeland (‘Judy’) dan desainer produksi Owen Paterson (‘The Matrix’).
Penata kostum Lizzy Gardiner (‘Hacksaw Ridge’, ‘The Adventures of Priscilla, Queen of the Desert’) juga memberikan kontribusi yang Bagus Buat menciptakan tempat indah tersebut, yang rasanya menyenangkan Buat dikunjungi banyak pemirsa dengan senang hati dalam durasi 104 menit.
Eksis juga komposer Lorne Balfe (‘Black Widow’, ‘The Florida Project’) yang membawa penonton larut Buat menikmati Sinema dan kesenangan di dalamnya.
Secara keseluruhan, ‘Ticket to Paradise’ Dapat menjadi pilihan hiburan bagi Anda yang menyukai Sinema ringan dengan sentuhan komedi dan asmara di dalamnya — atau Dapat menjadi obat rindu bagi pecinta Julia Roberts dan George Clooney, dan hangatnya Pulau Dewata. ‘Ticket to Paradise’ tayang di bioskop Indonesia mulai 30 September 2022. (IRN)