Liputanindo.id PERTH – Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic tiba di Perth, Australia, untuk menjalani Piala United. Ia akan memimpin Serbia pada turnamen beregu campuran tersebut.
Petenis Serbia itu mendarat di Australia Barat pada Kamis (28/12/2023) sore dan langsung berlatih di dalam RAC Arena bersama pelatih Goran Ivanisevic dan rekan satu timnya dari Serbia pada Kamis malam.
Baca Juga:
Djokovic Lumrahkan Akhir Kerja Sama dengan Sang Instruktur Ivanisevic
Djokovic melakukan debutnya di Piala United dan akan memimpin Serbia melawan China dan Republik Ceko di Grup E. Djokovic akan menghadapi Zhang Zhizhen dari China dalam pertandingan pembukaannya pada Minggu malam di Perth.
Pemain berusia 36 tahun itu memiliki rekor gemilang di Australia, setelah memenangkan rekor Australia Open sebanyak 10 kali. Ia juga telah meraih dua gelar di Adelaide (2007, 2023) dan tiba di Australia setelah musim 2023 yang luar biasa ketika ia mengangkat tujuh gelar, termasuk tiga gelar mayor dan rekor mahkota Nitto ATP Finals ketujuh.
Sementara itu, dilansir dari Antara, secara keseluruhan, tambahan tiga gelar tahun ini membuat Djokovic membukukan rekor 24 gelar Grand Slam, mengungguli catatan Nadal dengan 22 gelar turnamen mayor. Kesuksesan itu juga membuat Djokovic memegang rekor bersama petenis Australia Margaret Court yang memenangi 24 Grand Slam tunggal pada 1960-an dan 1970-an.
Menurut catatan ATP, Djokovic bahkan hanya mengalami tujuh kali kekalahan dengan 56 kemenangan sepanjang 2023. Selain tiga Grand Slam, dia juga mengangkat dua trofi, yakni di Cincinnati Masters dan Paris Masters, untuk menjadi orang pertama yang memenangi 40 gelar ATP Masters 1000.
Sebelum meraih peringkat satu ATP akhir tahun, Djokovic menghabiskan total 400 pekan di posisi teratas. Menutup tahun, dia berhasil mengklaim gelar ATP Finals untuk ketujuh kalinya, yang menjadi rekor lain yang dia pecahkan tahun ini.
Tak Mau Muluk-muluk
Novak Djokovic mengakui bahwa di usianya yang ke-36, ia kini hanya ingin menjalani musim tanpa memasang target yang muluk-muluk. Petenis yang masuk dalam daftar 10 besar atlet denan pendapatan tertinggi Forbes itu begitu dominan jika tampil di Australia. Ia memenangi empat dari lima Australian Open terakhir dengan satu-satunya pengecualian pada 2022, ketika ia diusir dari negara itu karena menolak divaksin COVID-19.
“Jujur, saya harap ini bukan yang terakhir,” kata Djokovic mengenai kunjungannya ke Australia setelah kedatangannya di Perth, seperti disiarkan AFP, Jumat.
“Kembali ke Australia, saya selalu merasa telah memainkan permainan terbaik saya selama bertahun-tahun dan mendapat dukungan yang besar. Jadi saya tidak yakin, saya tidak punya rencana (untuk) apa yang akan terjadi tahun depan.”
“Saya menjalani musim demi musim.”
Absennya Djokovic di Australian Open 2022 membuat rival lamanya Rafael Nadal menambah satu-satunya gelar lainnya di Melbourne Park pada 2009.
Nadal kembali setelah setahun absen dari olahraga ini di Brisbane International pekan ini setelah menjalani operasi pinggul, dan kedua petenis hebat itu akan bertemu di Australia sekali lagi.
Djokovic, yang lolos dari cedera, mengharapkan pemenang Grand Slam 22 kali itu tetap kompetitif seperti biasanya.
“Dia bukan tipe pemain yang akan kembali ke tur hanya untuk bermain – katakanlah – di level menengah, memainkan beberapa pertandingan,” kata Djokovic pada pertandingan eksibisi di Arab Saudi sebelum menuju ke Perth.
“Dia ingin memenangi gelar, dia ingin menjadi yang terbaik, itulah mengapa dia menjadi dirinya: legenda olahraga kami,” katanya (IRN)
Baca Juga:
Usai Tersingkir dari Indian Wells, Djokovic Putuskan Absen di Miami Open