Liputanindo.id JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan Vietnam dan Thailand menjadi pemasok Penting beras Indonesia setelah India memberlakukan restriksi ekspor beras sejak 20 Juli 2022.
“Tentu impor kita beralih ke negara lain, sehingga proporsi impor beras Indonesia terbesar berasal dari Vietnam dan Thailand,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam jumpa pers Rilis Informasi Formal Statistik di Jakarta, Senin (16/10/2023).
Baca Juga:
Heboh! Rebutan Lahan Mangkal, Geng Ladyboy Thailand Tawuran dengan Geng Waria Filipina
Amalia menjelaskan proporsi beras asal India pada September 2023 hanya sebesar 0,39 persen dari total impor beras. Sementara itu, impor beras dari Vietnam sebesar 74,06 persen, beras asal Thailand sebesar 24,35 persen, dan negara lainnya 1,2 persen.
Selain India, terang Amalia, Bangladesh dan Rusia juga menerapkan restriksi ekspor beras, Tetapi dua negara tersebut bukan negara asal impor beras Penting, sehingga Tak memberikan Dampak bagi Indonesia.
“Kebetulan Bangladesh dan Rusia bukan negara asal impor beras Penting Indonesia, sehingga restriksi itu Tak berdampak langsung terhadap kinerja atau proporsi impor beras Indonesia,” ungkapnya.
Tak hanya beras, Amalia menerangkan India juga menutup ekspor komoditas gula sejak 1 Juni 2022. Oleh karena itu, kini pasokan gula Indonesia diperoleh dari Thailand sebesar 58,76 persen dan Brasil sebesar 39,41 persen.
“Dari total impor gula Indonesia, proporsi paling besar impor gula berasal dari Thailand dan Brasil,” ucapnya.
Amalia juga menjelaskan Libanon dan Pakistan juga menerapkan kebijakan Pelarangan ekspor gula. Tetapi, restriksi dari dua negara tersebut Tak memengaruhi impor gula Indonesia.
“Indonesia Tak melakukan impor gula dari Libanon dan Pakistan, sehingga kebijakan Pelarangan ekspor itu Tak berdampak langsung terhadap impor gula Indonesia,” katanya. (HAP)
Baca Juga:
Awas! Asupan Gula Berlebihan Dapat Berdampak Pada Gangguan Kecemasan