Presiden ke-47 Amerika Perkumpulan Donald Trump Demi berpidato di acara pelantikan di Rotunda Gedung Capitol, Washington, Senin, 20 Januari 2025. (YouTube / Donald J Trump)
Washington: Gedung Putih mengatakan pada Senin kemarin bahwa Donald Trump, yang telah dilantik sebagai presiden ke-47, akan menarik Amerika Perkumpulan (AS) keluar dari Perjanjian Iklim Paris.
“Presiden Trump akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Xinhua, Selasa, 21 Januari 2025.
Langkah tersebut, yang akan disahkan dalam perintah eksekutif yang ditandatangani Trump, merupakan bagian dari upaya presiden Buat “Membikin AMERIKA TERJANGKAU DAN KEMBALI MENDOMINASI Kekuatan,” demikian bunyi pernyataan Gedung Putih.
Trump yang telah Lamban menganggap Kekuatan Bersih mahal dan boros, selama pidato pelantikannya berjanji melipatgandakan upaya mengekstraksi serta memanfaatkan bahan bakar fosil. “Saya juga akan mengumumkan keadaan darurat Kekuatan nasional. Kami akan Lalu mengebor dan mengebor,” ucapnya, merujuk pada aktivitas mengekstrasi Kekuatan fosil.
“Kami Mempunyai sesuatu yang Kagak akan pernah dimiliki negara manufaktur lain – jumlah minyak dan gas terbesar dari negara mana pun di Bumi,” klaim Trump. “Dan kami akan menggunakannya.”
Dalam sebuah upaya Global Buat mengatasi pemanasan Mendunia yang disebabkan Sosok dan krisis terkait, Perjanjian Iklim Paris diadopsi pada Desember 2015, dan Amerika Perkumpulan yang dipimpin Presiden Barack Obama kala itu secara Formal bergabung ke perjanjian tersebut di bulan September 2016.
Pemerintahan Trump periode pertama secara Formal menarik AS dari Perjanjian Iklim Paris pada November 2020, yang merupakan pukulan telak bagi upaya Global dalam memerangi krisis iklim.
Joe Biden, yang menggantikan Trump menjadi presiden ke-46 AS pada 2021, menandatangani perintah eksekutif pada 20 Januari 2021 – hari pertamanya menjabat – Buat membawa Amerika Perkumpulan kembali ke dalam Perjanjian Iklim Paris.
Perintah eksekutif yang akan ditandatangani Trump akan menandai putaran lain dari langkah maju mundur mengenai komitmen AS dalam menangani perubahan iklim di kancah Mendunia.
Baca juga: Opini: Kebakaran Hutan dan Perubahan Iklim, Pelajaran dari California Selatan