Tersingkir di 16 Besar Jepang Terbuka, RehanLisa Dirikui Bermain Terburu-buru

Tersingkir di 16 Besar Jepang Terbuka, Rehan/Lisa Akui Bermain Terburu-buru
Ganda campuran Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati(X @INABadminton)

LANGKAH ganda campuran bulu tangkis Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati terhenti di babak 16 besar Jepang Terbuka 2024, Kamis (22/8), setelah kalah 21-17, 10-21, dan 12-21 dari unggulan keenam asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.

Rehan/Lisa mengaku kecewa dengan kekalahan ketujuh mereka dari pasangan Tang/Tse itu dalam tujuh pertemuan terakhir antara keduanya.

“Kami sudah bermain baik dan mengambil gim pertama. Tetapi, di gim kedua dan ketiga, bola-bola yang seharusnya gampang banyak matinya,” aku Rehan dalam keterangan singkat PP PBSI, Kamis (22/8).

Baca juga : Tersingkir dari All England, Rehan/Lisa Mengaku Sudah Berjuang Maksimal

“Saya juga sulit berkomentar dan ngomong apa lagi karena kekalahan selalu begini. Dan seperti ini lagi. Tetapi, kami ke depannya harus terus mencoba dan berusaha lagi,” timpal Lisa.

Cek Artikel:  Uji Coba VAR Formal Diterapkan dalam Final Elite Pro Academy Aliansi 1 U-20 2023/2024

Keduanya pun tidak menampik telah bermain terburu-buru karena ingin segera merebut angka dari lawan. Tapi, hal ini membuat lawan dengan mudah mengumpulkan poin dari kesalahan-kesalahan mereka.

“Bola yang gampang malah ingin cepat-cepat mematikan dan akhirnya mati sendiri. Bola-bola no lob-nya juga sering salah dan banyak membuang poin. Bola-bola bawah kami juga masih sering mati sendiri,” ungkap Rehan.

Baca juga : Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati Mengaku Sudah Tampil Maksimal Demi Tersingkir di Putaran Pertama Prancis Terbuka

“Sebenarnya, di gim kedua, lawan mulai mengubah pola permainan. Dari main satu-satu berubah bermain lebih cepat temponya. Kami kurang
mengantisipasi perubahan pola permainan lawan. Beberapa kali bola setengah saya juga kurang sabar,” sambungnya.

Cek Artikel:  Hendra Setiawan Hingga Viktor Axelsen Ikuti Turnamen Spesial

Lisa menambahkan, “Sebenarnya, kami dan lawan sama saja. Sama-sama enggak enak dan dalam posisi menang dan kalah angin, ditambah dengan karakter shuttlecock yang berat. Hanya lawan lebih siap dan pintar untuk mengakali mencari poin.”

Rehan dan Lisa menyatakan tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan dan ingin segera bangkit dari keterpurukan.

“Menang atau kalah, kami harus tetap berkomunikasi terus. Segera lupakan kekalahan ini,” kata Rehan. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai