Terkait Rencana Cetak Sawah 500 Ribu Hektare, Mentan Tinjau Lelahsi Eks PLG di Kalteng

Terkait Rencana Cetak Sawah 500 Ribu Hektare, Mentan Tinjau Lokasi Eks PLG di Kalteng
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ketika meninjau rencana lokasi pencetakan 500 ribu hektare sawah di Kalteng.(MI/HO)

PEMERINTAH tengah merencanakan pencetakan sawah seluas 500 ribu hektare di lahan rawa Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari upaya membangun lumbung pangan yang akan menyuplai kebutuhan pangan Ibu Kota Negara. Program ini juga menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan global.

Salah satu titik lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara langsung meninjau kawasan tersebut pada Selasa (20/8) guna memastikan kesiapan lahan yang akan digunakan.

Baca juga : Mentan Sebut Kalimantan Tengah Dapat Jadi Solusi Pangan Indonesia

“Dengan adanya rencana cetak sawah ini, saya ingin memastikan kondisi lahan di Kapuas, apakah clear dan clean untuk rencana cetak sawah dengan potensi seluas 400 ribu hektare. Kami telah menurunkan tim pusat, pemerintah daerah dan TNI untuk memeriksa semua status lahan, agar proses tahap selanjutnya dapat segera dimulai,” ujar Amran.

Cek Artikel:  Tindaklanjuti Putusan MK, KPU Bakal Revisi PKPU Soal Pencalonan Kepala Daerah

Amran mengunjungi Blok B dan C di Dadahup, yang dulunya sering tergenang banjir sehingga ditinggalkan oleh petani. 

Tetapi, dengan perbaikan dan pembangunan infrastruktur irigasi oleh Kementerian PUPR, lahan tersebut kini sudah layak untuk ditanami kembali. 

Baca juga : Petani dan Penyuluh CSA Kalteng Dukung Mentan Optimasi Lahan Rawa

Sayangnya, sekitar 21.224 hektar lahan masih terlantar dan tidak digarap oleh petani. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menyukseskan program cetak sawah ini.

Dalam perjalanan udara menggunakan helikopter menuju Kabupaten Kapuas, Mentan menyaksikan luasnya lahan yang tidak tergarap. Dalam rangka program cetak sawah, jajaran Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah akan menelusuri  potensi sekitar 400 ribu hektare lahan untuk dijadikan sawah baru.

Cek Artikel:  Ciremai Mulai Dipenuhi Pendaki yang Mau Upacara Kemerdekaan RI di Puncak Gunung

Amran juga menegaskan bahwa pengembangan cetak sawah ini akan menggunakan teknologi modern, tidak hanya dengan cara manual tetapi juga melibatkan tenaga terlatih, termasuk mendorong partisipasi petani milenial. Pengembangan ini bukan hanya untuk meningkatkan produksi tetapi juga memperkuat hilirisasi pertanian.

Baca juga : Kementan Lakukan Percepatan Tanam di Pulang Pisau dan Optimistis Produktivitas Naik

Program pengembangan sawah di lahan rawa ini berada di kawasan aluvial eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah, yang juga merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN). 

Optimalisasi lahan rawa ini dianggap sebagai terobosan penting untuk meningkatkan dan mengamankan ketersediaan beras dalam negeri.

“Cita-cita Indonesia Sendiri Pangan adalah arahan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih, salah satunya dipersiapkan di Kalimantan Tengah. Dengan potensi lahan rawa yang dapat menjadi lahan pertanian produktif, kita yakin dapat membangun lumbung pangan yang juga akan memasok beras ke Ibu Kota Negara,” tutur Amran.

Cek Artikel:  Kaesang Ngaku Datangi Gedung KPK atas Inisiatif Pribadi

Mentan menegaskan bahwa pengembangan cetak sawah ini tidak berarti membuka kembali lahan eks PLG, tetapi mengoptimalkan pemanfaatan lahan eksisting di eks PLG dan di luar lahan PLG. 

“Proses ini dilakukan secara bertahap. Tahap selanjutnya adalah identifikasi kepemilikan lahan dan desain pengelolaan dengan melibatkan masyarakat dan investor. Setelah irigasi tersedia, kami akan melakukan budidaya untuk selanjutnya mempersiapkan kebutuhan saprodi,” pungkasnya. (RO/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai