Tergesa-gesa Merdeka

INGGRIS sepertinya bukan Misalnya yang Berkualitas dalam urusan tarik rem dan injak pedal gas di Begitu pandemi covid-19. Negara yang telah Absah keluar dari ikatan Uni Eropa itu sebetulnya sudah punya ‘peta jalan’ Demi kick off injak gas.

Bisnis di Inggris bahkan telah penuh semangat mengantisipasi Rontok 21 Juni sebagai ‘hari kebebasan’ ketika Segala Restriksi protokol virus korona akan dicabut. Tetapi, secara prematur, pada 14 Juni atau sepekan sebelum Rontok itu tiba, Perdana Menteri Boris Johnson menghancurkan Cita-cita mereka. “Sudah waktunya Demi melepaskan pedal gas,” kata Boris Johnson sebagaimana dikutip dari The Economist, pekan Lewat.

Akurat saja, ketergesaan Boris berujung miris. Kasus rawat inap dan penerimaan Demi perawatan intensif covid-19 meningkat. Maka Irlandia, Prancis, dan Jerman pasang kuda-kuda. Mereka termasuk di antara negara-negara yang telah memperketat Restriksi pelancong dari Inggris. Yang dikhawatirkan ialah meluasnya varian delta.

Sebelumnya dikenal sebagai B16172, varian tersebut pertama kali ditemukan di India pada Februari. Itulah varian yang berkontribusi pada gelombang infeksi yang mengerikan di musim semi. The Economist memperkirakan lebih dari 1 juta Mortalitas akibat covid-19 di India tahun ini. Varian delta juga telah menyebar dengan Segera melintasi perbatasan.

Cek Artikel:  Negara Boros

Menurut GISAID, inisiatif berbagi data Demi urusan virus korona dan influenza, mutasi telah diidentifikasi di setidaknya 70 negara, termasuk Indonesia. Inggris lelet menutup perbatasannya Demi pelancong dari India setelah varian baru terdeteksi di sana. Akibatnya, varian telah menyebar lebih Segera daripada yang mungkin terjadi. Indonesia, mirip-mirip dengan Inggris, lumayan terlambat menutup bandara dan pelabuhan dari perjalanan orang-orang India.

Maka dari itu, jangan Misalnya Inggris, apalagi India. Terburu-buru mengumumkan ‘hari kebebasan’ dari covid-19 seperti mengirim masyarakat berbondong-bondong menuju jurang, alih-alih menyalakan Cita-cita kebangkitan. Inggris Enggak belajar dari India yang kelewat percaya diri dengan menyebut ‘tinggal selangkah Kembali mencapai herd immunity’.

Cek Artikel:  Petani Butuh Aksi

Seruan kemenangan semu itu dirayakan rakyat India dengan menanggalkan Dekat Segala atribut protokol kesehatan yang membelenggu. Festival keagamaan digelar berhari-hari dengan kerumunan penuh, tanpa masker, tanpa berjarak. Kampanye politik pilkada India dihalalkan di seluruh negeri. Stadion menampung penuh penonton Perserikatan kriket. Hasilnya, ledakan korona secara eksponensial nan mengerikan yang baru terjadi selama pandemi.

Setali tiga Fulus, Biar Enggak sevulgar India dan Inggris, kita sempat bergegas Mau keluar dari Area suram pandemi. Narasi yang dibangun ialah potensi pertumbuhan positif ekonomi di kuartal II 2021. Eksis yang amat bernafsu mengejar Bilangan pertumbuhan 7% agar di penghujung tahun tercapai Sasaran ekonomi tumbuh di kisaran 4% hingga 5%.

Basis argumentasinya ialah pandemi terlalu lelet memukul sendi-sendi serta otot-otot perekonomian. Korona juga Membikin anggaran negara makin ngos-ngosan mengongkosi Pengaruh pandemi. Tahun Lewat, defisit APBN menganga hingga lebih dari Rp1.300 triliun (Sekeliling 6,1% dari produk domestik bruto). Itu defisit tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Cek Artikel:  Berebut Gelap dan Terang

Di awal tahun ini, hingga Mei 2021, defisit juga sudah membengkak hingga Rp219,3 triliun. Sementara itu, posisi pembiayaan utang juga naik 8,9% menjadi Rp330,1 triliun atau 28% dari pagu Rp1.177,4 triliun. Betul-betul situasi yang sulit.

Tetapi, sesulit apa pun itu, hukum ‘melindungi segenap tumpah darah Indonesia’ tak Pandai ditawar barang sekulit bawang pun. Maka, jangan pernah tergoda Demi menempuh jalan Inggris, apalagi India, yang tergesa-gesa mendeklarasikan terbebas dari korona, Lewat menginjak gas sekencang-kencangnya.

Bereskan dulu seberes-beresnya urusan kesehatan. Kampanyekan segencar-gencarnya kepada publik bahwa kita Tetap jauh dari kondisi ‘merdeka dari korona’. Penerima vaksin dosis lengkap baru Sekeliling 5% (Tetap jauh dari 70% syarat kekebalan Grup). Kasus harian covid-19 Tetap di atas 13 ribu dalam tiga hari terakhir.

Baru, nanti, Kalau kasus sudah Akurat-Akurat sukses dikendalikan, kekebalan Grup dicapai, silakan pekikkan kemerdekaan sekencang-kencangnya.

Mungkin Anda Menyukai