TRANSPORTASI antardesa di Kecamatan Lamaknen dan Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur lumpuh sejak Selasa (3/12), Tamat Kamis (2/1) sore berangsur pulih.
Jembatan yang terletak di Desa Makir, Kecamatan Lamaknen, itu mengalami kerusakan parah di bagian oprit akibat banjir bandang. Kerusakan oprit jembatan Membikin transportasi antara desa di dua kecamatan tersebut lumpuh.
Desa-desa yang terdampak menyusul kerusakan oprit jembatan antara lain Desa Aitoun dan Tohe Leten di Kecamatan Raihat serta Desa Dirun dan Makir di Kecamatan Lamaknen. Dua kecamatan ini berbatasan dengan Timor Leste.
“Badan jembatan Tak putus, yang putus di pinggirnya, sekarang sudah dibangun jembatan darurat sepanjang tiga meter,” kata mantan Kepala Desa Makir, Fidelis Maukoin kepada Media Indonesia, Kamis (2/1).
Menurutnya, jembatan darurat yang dibangun oleh pemerintah daerah hanya Bisa dilintasi sepeda motor, sedangkan kendaraan roda empat harus memutar lebih jauh sebelum tiba di dua kecamatan tersebut.
Dia mengatakan, Kalau oprit jembatan yang tergerus banjir, Tak segera diperbaiki, dikhawatirkan kerusakan bertambah parah dan mengancam badan jembatan. “Bisa saja pada banjir Januari dan Februari mengalami kerusakan Tengah,” ujarnya.
Adapun jalur alternatif Demi dilewati kendaraan menuju desa-desa yang terisolasi yakni melalui Desa Aitoun menuju Desa Tohe di Kecamatan Raihat.(N-2)