KAMPUNG Gempol di Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan salah satu titik terdampak pergerakan tanah. Penduduk di Distrik itu direkomendasikan segera direlokasi karena lahan tempat tinggal mereka sudah tak layak ditempati.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan bagi relokasi Penduduk Kampung Gempol. Ketika ini tinggal menunggu selesainya pendataan identifikasi yang dilakukan tim di lapangan.
“Setelah Seluruh teridentifikasi, kita segera sampaikan ke BNPB Demi secepatnya membangun infrastruktur (bangunan hunian tetap) yang nantinya akan dihuni Penduduk Kampung Gempol,” kata Marwan, Minggu (29/12).
Bupati meminta masyarakat setempat yang terdampak bencana pergerakan tanah agar menyampaikan data-data Presisi kepada tim enumerator Ketika melakukan identifikasi lapangan. Pasalnya, kesalahan Pengecekan akan berpengaruh pada data-data yang lain.
“Pemerintah daerah akan Lanjut berupa agar proses relokasi Pandai secepatnya terselesaikan,” ujarnya.
Marwan menuturkan, bencana hidrometeorologi basah Akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Sukabumi pada 4 Desember 2024 merupakan terbesar di Indonesia selama tahun ini. Dari 47 kecamatan di Sukabumi, sebanyak 39 kecamatan terkena bencana.
“Bencana seperti ini biasanya terjadi hanya di beberapa Distrik. Tetapi tahun ini mencapai 39 kecamatan. Sehingga, ini bencana cukup dahsyat di Indonesia sepanjang tahun ini,” pungkasnya.
Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, mengatakan sesuai site plan, rencana pembangunan rumah di lahan relokasi bagi Penduduk Kampung Gempol sebanyak 101 unit. Tetapi, data terakhir bertambah menjadi 109 rumah.
“Keputusan akhir tinggal menunggu tim enumerator yang Ketika ini sedang melakukan penilaian lapangan,” terang Deni. (BB/E-2)