Tentara Israel Pamer Video Sebut Tak Terdapat Tengah RS Indonesia di Gaza

Kehancuran tampak di Sekeliling Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Foto: Middle East Eye

Gaza: Seorang tentara Israel telah membagikan sebuah video yang merayakan kehancuran massal di Sekeliling Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara yang berada di Palestina.

“Tak Terdapat Tengah Rumah Sakit Indonesia,” Bunyi dari Laskar Israel berbahasa Ibrani dalam video itu, seperti dikutip Middle East Eye, Rabu 25 Desember 2024.

“Bagaimana menurut Anda. Di rumah sakit mereka menyembuhkan Insan atau mengajarkan Langkah membunuh,” imbuh prajurit, tanpa sadar bahwa mereka yang melakukan genosida kepada Penduduk Palestina.

Sebelumnya pada Selasa 24 Desember 2024, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan militer Israel memaksa evakuasi rumah sakit tersebut, memaksa banyak pasien Buat pergi ke rumah sakit lain yang jaraknya bermil-mil jauhnya di Kota Gaza, beberapa di antaranya berjalan kaki.

Rumah Sakit Indonesia adalah salah satu dari sedikit rumah sakit di Jalur Gaza yang Lagi berfungsi sebagian, di tepi utaranya. Ini merupakan sebuah Area yang telah berada di Dasar tekanan militer Israel yang intens selama Dekat tiga bulan.

Israel mengatakan operasinya di Sekeliling tiga komunitas Gaza utara yang mengelilingi rumah sakit tersebut -,Beit Lahiya, Beit Hanoun dan Jabalia,- menargetkan Radikal Hamas.

Cek Artikel:  Inggris Eskalasi di Timur Tengah Rugikan Seluruh Pihak

Sebuah pernyataan dari militer Israel mengatakan Rumah Sakit Indonesia digunakan oleh para pejuang Buat melancarkan serangan terhadap Laskar Israel dan bahwa “memfasilitasi evakuasi Penduduk sipil, personel medis, dan pasien dari daerah tersebut secara Terjamin sebelum dan selama operasi”.

Palestina menuduh Israel berusaha mengosongkan Gaza utara secara permanen Buat menciptakan Area penyangga, yang dibantah Israel.

Munir Al-Bursh, Direktur Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan, tentara Israel telah memerintahkan pejabat rumah sakit Buat mengevakuasinya pada Senin, sebelum menyerbunya pada Pagi hari Selasa dan memaksa mereka yang Terdapat di dalamnya Buat pergi.

Ia mengatakan dua fasilitas medis lainnya di Gaza utara, Rumah Sakit Al-Awda dan Kamal Adwan, juga sering menjadi sasaran serangan oleh Laskar Israel.

“Laskar Israel telah beroperasi di Sekeliling rumah sakit Kamal Adwan sejak hari Senin,” kata petugas medis.

Pejabat di tiga rumah sakit tersebut telah menolak perintah Israel Buat mengevakuasi fasilitas mereka atau meninggalkan pasien tanpa pengawasan sejak serangan militer baru dimulai pada 5 Oktober.

Cek Artikel:  Setahun Perang, Israel Kembali Bom Jalur Gaza dan Lebanon

Israel mengatakan telah memfasilitasi pengiriman pasokan medis, bahan bakar, dan pemindahan pasien ke rumah sakit lain di daerah kantong tersebut selama periode tersebut bekerja sama dengan badan-badan Dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jaringan Informasi Quds melaporkan sedikitnya 20 orang terluka di antara staf medis dan pasien Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara setelah ledakan robot peledak militer Israel di Sekeliling rumah sakit.

“Kami Lalu-menerus berada di Dasar ancaman. Pengeboman Lalu berlanjut setiap hari dari segala arah, membahayakan gedung, departemen, dan staf. Ini adalah situasi yang mengerikan dan serius,” kata Dr. Hussam Serbuk Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.

“Dunia harus memahami bahwa rumah sakit kami menjadi sasaran dengan maksud Buat membunuh dan memaksa kami mengungsi,” kata Safiya, mendesak intervensi Dunia yang Segera Buat menghentikan “serangan ganas” dan melindungi petugas kesehatan, pasien, dan sistem medis.

“Pengeboman itu tak henti-hentinya. Rumah-rumah dan bangunan di dekatnya hancur dalam semalam. Sejak pagi, rumah sakit itu sendiri telah dibombardir dengan bom di halamannya dan di atapnya, yang dijatuhkan oleh quadcopter. Ini sekali Tengah membahayakan pasokan bahan bakar dan oksigen kami,” tambah Safiya.

Cek Artikel:  91 WNI yang Dievakuasi dari Suriah Tiba dengan Selamat di Indonesia

Selain itu, Laskar Israel menargetkan salah satu generator dan “membuatnya Tak berfungsi sama sekali karena kebakaran. Terdapat juga upaya Buat menyerang tangki bahan bakar, tetapi untungnya Tak meledak,” tambah Safiya.

“Ketika ini, kami Mempunyai 91 pasien rawat inap, termasuk orang dewasa, anak-anak, dan Perempuan. Kami Lagi menyediakan layanan tingkat minimum,” imbuhnya.

“Kami telah meminta perlindungan dan Sokongan kemanusiaan dari masyarakat Dunia, meminta pembukaan koridor kemanusiaan Buat membawa apa yang dibutuhkan. Tetapi, sejauh ini, kami hanya menerima Sokongan dalam jumlah yang sangat sedikit, dan kami Lalu memohon perlindungan,” kata Safiya.

Pengeboman Israel yang sedang berlangsung terhadap pusat-pusat medis, termasuk fasilitas Kamal Adwan, telah dikecam oleh Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Menggambarkan situasi tersebut sebagai “sangat mengkhawatirkan,” ia menyerukan “gencatan senjata segera” di Area tersebut, yang telah mengalami pengepungan selama lebih dari 70 hari.

Mungkin Anda Menyukai