Tender Makan Bergizi Gratis Dibuka, Eksis yang sudah Lobi Harga Jadi Rp7.500 per Bagian

Tender Makan Bergizi Gratis Dibuka, Ada yang sudah Lobi Harga Jadi Rp7.500 per Porsi
Gerakan konsumsi pangan bergizi di Palangka Raya: Sejumlah pelajar menyantap makanan bergizi gratis dalam kegiatan makan sehat Serempak di SDN 7 Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (3/10/2024). Pemkot setempat menyosialisasikan pola konsumsi p(ANTARA FOTO/Auliya Rahman)

EKONOM Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menekankan pentingnya bagi pemerintah Buat meningkatkan pengawasan pada program-program yang akan dijalankan. Itu dinilai Krusial agar tak Eksis penyelewengan Biaya dari program pemerintah yang bernilai jumbo.

“Makan Bergizi Gratis (MBG) disebarkan di daerah-daerah, Tak terpusat, ini harus hati-hati juga. Jangan-jangan ini malah jadi korupsi baru dan terdistribusi,” kata dia dalam Obrolan publik Ekonomi Politik Kabinet Prabowo-Gibran yang diselenggarakan secara daring, Selasa (22/10).

Kekhawatiran itu berangkat dari informasi yang ia terima. Menurutnya, program MBG tengah dalam tahap tender. Dalam proses itu, setidaknya diinformasikan bahwa anggaran per Bagian dari program MBG ialah Rp15 ribu, Tetapi sudah Eksis yang melobi agar Biaya itu Dapat ditekan menjadi Rp7.500 per Bagian.

Cek Artikel:  Kebijakan Kemasan Rokok tanpa Merek Berdampak Negatif Pada Perekonomian

“Ini berbahaya, akhirnya banyak katering yang Tak sanggup Membangun Rp15 ribu jadi Rp7.500. Jadi bagaimana pengawasannya dan pengawasan itu Tak tecermin. Padahal pengawasan jadi Krusial karena semakin banyak distribusi,” Terang Aviliani.

Diketahui MBG merupakan salah satu program prioritas dari Presiden Prabowo yang sejauh ini diperkirakan menelan anggaran Rp71 triliun. Biaya itu juga telah termasuk Buat operasional Badan Gizi Nasional yang telah dibentuk oleh Presiden ke-7 Joko Widodo beberapa waktu Lampau.

Program MBG itu juga meliputi pemberian makan siang kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan antara lain prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, Berkualitas Lazim, kejuruan, maupun keagamaan. (E-2)

Cek Artikel:  Nilai Ekspor Indonesia Anjlok 5,80 Persen

 

Mungkin Anda Menyukai