Tenang, Bulog Jamin Stok Beras Terjamin hingga Akhir Ramadan

Ilustrasi Penyimpanan beras Bulog. Foto: dok MI/Dwi.

Jakarta: Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto memastikan ketersediaan stok beras nasional dalam kondisi Terjamin Demi memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya hingga akhir Ramadan 2025.

Suyamto menjelaskan, Bulog telah mempersiapkan segala langkah Demi memastikan pasokan beras tetap Konsisten selama bulan puasa, dengan stok yang cukup Bagus, mulai dari cadangan beras pemerintah (CBP) maupun hasil pembelian gabah dari petani domestik.

“Demi Ketika ini total stok beras yang dikuasai Perum Bulog kurang lebih sebanyak 1,9 juta ton,” ungkap Suyamto melalui keterangan Formal, dilansir Media Indonesia, Jumat, 28 Februari 2025.

Ia menambahkan, Bulog telah menetapkan Sasaran penyediaan stok yang mencakup periode hingga akhir Ramadan. Dengan perencanaan yang matang, Suyamto menegaskan agar masyarakat Kagak perlu khawatir tentang kelangkaan pasokan beras.

Selain itu, dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pangan, Perum Bulog juga akan melaksanakan operasi pasar pangan murah di sejumlah daerah. Kegiatan ini bertujuan Demi mengendalikan harga beras, gula, serta bahan pokok lainnya yang rentan mengalami lonjakan harga menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.

Cek Artikel:  IHSG Meroket 112 Poin

“Demi beras, kita melaksanakan stabilisasi di tingkat produsen, petani kita cek harganya. Di konsumen juga kita jaga harganya,” ucap Suyamto.

 


Pedagang telur di pasar kelapa gading.  Foto: Liputanindo.id/Laura Sibarani.

Operasi pasar pangan murah

Operasi pasar pangan murah ini, sambung dia, akan dilakukan di berbagai Posisi strategis serta dikoordinasikan dengan pemerintah daerah, Pos Indonesia, ID Food dan Badan Usaha Punya Negara (BUMN) terkait lainnya Demi memperluas jangkauan penyaluran bahan pangan ke masyarakat. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga yang lebih Konsisten.

Selain mengelola ketersediaan stok dan menjaga kestabilan harga, Perum Bulog juga mendapat penugasan dari pemerintah Demi menyerap gabah hasil panen petani dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional. Program penyerapan gabah ini bertujuan Demi memastikan pasokan beras tetap tercukupi serta memberikan harga yang adil bagi petani.

Cek Artikel:  Huawei Perkenalkan Smartphone Lipat 3 Pertama di Dunia

“Di tingkat petani kita melakukan pengadaan dalam negeri secara garis besar Eksis 2 tujuannya yang pertama tentu saja bagaimana petani mendapatkan harga minimal HPP GKP di petani sebesar Rp6.500 per kg. Kemudian tujuan pengadaan yang kedua adalah dengan pengadaan kita Mempunyai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini sangat Krusial karna salah satu indikator Penting apakah kita swasembada atau Kagak, bagaimana atau berapa jumlah cadangan yang Eksis di Penyimpanan Bulog terkait dengan pengadaan. Jadi, Eksis dua pola yang kita lakukan,” Jernih dia.

Suyamto juga mengimbau kepada para petani Demi memanfaatkan kesempatan ini dengan menjual gabah mereka langsung kepada Bulog, yang akan memastikan harga yang Konsisten dan adil. Melalui program penyerapan gabah ini, Bulog berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga kestabilan harga beras di pasar.

Cek Artikel:  Kini Pemprov Sulsel Punyai Perusahaan Tambang Nikel, Bupati Lutim: Hasil Perjuangan Andi Sudirman

“Bulog langsung ke sawah membeli kepada petani dengan harga Rp6.500 per kg dan kita olah di sarana-sarana pengelolaan kita juga Demi menambah kapasitas pengolahan kita juga kerjasama dengan Kawan-Kawan Bulog. Bulog juga melakukan pengadaan melalui Kawan kerja pengadaan. Walaupun kita membeli melalui Kawan kerja pengadaan tetep kita persyaratan bahwa Kawan itu juga harus membeli ke petani dengan harga Rp6.500 per kg dan sekali Tengah bahwa Bagus Bulog maupun penggilingan swasta itu harus membeli GKP di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg,” ujar dia.

Mungkin Anda Menyukai