Temui Netanyahu, Trump Menegaskan AS akan Ambil Alih Jalur Gaza

Pertemuan Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump. Foto: Anadolu

Washington: Presiden Donald Trump mengatakan bahwa “Amerika Perkumpulan akan mengambil alih Jalur Gaza”. Hal itu diutarakan tak Pelan setelah mengusulkan pemukiman kembali permanen Kaum Palestina di luar Gaza.

“AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana,” katanya dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dikutip Anadolu, Rabu 5 Februari 2025.

“Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab Demi membongkar Sekalian bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di Posisi tersebut, meratakan Posisi tersebut dan menyingkirkan bangunan yang hancur, meratakannya, (dan) menciptakan pembangunan ekonomi yang akan menyediakan lapangan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi penduduk di daerah tersebut,” kata Trump.

Ketika ditanya apakah AS akan mengirim Laskar ke Jalur Gaza, ia menjawab: “Kalau perlu, kami akan melakukannya.

“Kami akan mengambil alih bagian itu. Kami akan mengembangkannya, menciptakan ribuan dan ribuan lapangan kerja, dan itu akan menjadi sesuatu yang Dapat dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah,” ucap Trump.

Cek Artikel:  Tolak Kemenangan Nicolas Maduro, Penduduk Venezuela Turun ke Jalan Bawa Panci dan Wajan

Trump juga mengatakan bahwa ia Menonton AS Mempunyai “kepemilikan jangka panjang” atas Jalur Gaza.

“Saya Menonton posisi kepemilikan jangka panjang, dan saya melihatnya membawa stabilitas besar ke bagian Timur Tengah itu, dan mungkin seluruh Timur Tengah dan ini bukan keputusan yang dibuat dengan mudah. ??Sekalian orang yang saya ajak bicara menyukai gagasan Amerika Perkumpulan Mempunyai sebidang tanah itu,” tegas Trump.

“Saya telah mempelajarinya dengan sangat cermat selama berbulan-bulan, dan saya telah melihatnya dari setiap sudut yang berbeda, dan itu adalah tempat yang sangat, sangat berbahaya, dan itu hanya akan menjadi lebih Jelek. Dan saya pikir ini adalah ide yang menjadi luar Normal -,dan saya berbicara tentang tingkat kepemimpinan tertinggi,- mendapat pujian luar Normal. Dan Kalau Amerika Perkumpulan dapat membantu menciptakan stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah, kami akan melakukannya,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Putin Sebut Rusia Tak Tertarik dengan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Ketika ditanya apakah ini berarti ia Bukan mendukung solusi dua negara Demi konflik Israel-Palestina, Trump Berbicara: “Itu Bukan berarti apa pun tentang dua negara atau satu negara atau negara lainnya. Itu berarti kami Ingin memberi orang kesempatan Demi hidup.”

“Mereka Bukan pernah Mempunyai kesempatan Demi hidup karena Jalur Gaza telah menjadi lubang neraka bagi orang-orang yang tinggal di sana,” tambahnya.

Menanggapi pertanyaan tentang siapa yang akan tinggal di Gaza Kalau Kaum Palestina pergi, Trump menjawab: “Orang-orang di dunia.”

“Saya pikir Anda akan menjadikannya tempat Dunia yang luar Normal. Saya pikir potensi di Jalur Gaza luar Normal,” katanya.

“Saya pikir seluruh dunia, perwakilan dari seluruh dunia akan berada di sana, dan mereka akan tinggal di sana. Kaum Palestina akan tinggal di sana. Banyak orang akan tinggal di sana,” Trump menambahkan.

Cek Artikel:  Pesawat Air Canada juga Terbakar Ketika Mendarat Darurat di Bandara Halifax

Trump menyatakan bahwa Jalur Gaza akan menjadi “Riviera Timur Tengah,” dengan mengatakan: “Kita Mempunyai kesempatan Demi melakukan sesuatu yang Dapat jadi fenomenal.”

Kemudian Netanyahu menimpali dengn Berbicara: “Seperti yang kita bahas, Tuan Presiden, Demi mengamankan masa depan kita dan membawa perdamaian ke kawasan kita, kita harus menyelesaikan pekerjaan ini.”

Ia menambahkan bahwa Israel harus memastikan bahwa “Gaza Bukan akan pernah Kembali menjadi ancaman bagi Israel.”

Sebelumnya, Demi duduk Berbarengan Netanyahu di Ruang Oval, Trump mengatakan ia berpikir Yordania dan Mesir akan menerima Kaum Palestina dari Gaza, dengan menyatakan bahwa daerah kantong itu adalah Posisi pembongkaran dan Bukan layak huni. Usulan kontroversial Trump telah menerima kecaman luas, dengan banyak yang menyebutnya sebagai “pembersihan etnis” dan “kejahatan perang.”

Yordania dan Mesir, Berbarengan dengan negara-negara regional dan Eropa lainnya seperti Inggris, Prancis, dan Jerman, dengan tegas menolak usulan relokasi Trump.

Mungkin Anda Menyukai