Temui Menlu Papua Nugini Pertama Kali, Menlu Retno: Kita Menulis Sejarah

Liputanindo.id – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mencetak sejarah baru lewat perjumpaannya dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko di Jayapura. Pertemuan itu dalam agenda Join Ministerial Commission atau JMC RI-Papua Nugini.

Dalam pertemuan tersebut, Retno mengatakan bahwa Papua Nugini merupakan Kawan alami bagi Indonesia. Pertemuan ini pun tercatat Kepada pertama kalinya antara Menteri Luar Negeri Indonesia dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini.

“Menteri Tkatchenko, kita menulis sejarah hari ini. Ini Kepada pertama kalinya pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Indonesia dan PNG berlangsung di Jayapura,” kata Retno dalam jumpa pers virtual, Rabu (8/5/2024).

Retno menuturkan selama pertemuan itu, dua negara membahas banyak hal terutama tentang komitmen Kepada saling menghormati kedaulatan kedua negara.

Cek Artikel:  Ogah Berhubungan dengan Pelaku Genosida, Kolombia Putuskan Rekanan Diplomatik dengan Israel

Selain itu, Retno dan Tkatchenko juga berkomitmen Rekanan dua negara ini harus saling menguntungkan satu sama lain dan membawa kesejahteraan bagi rakyat dua negara.

“Yang terpenting, kami Mempunyai komitmen yang sama bahwa Rekanan kita harus saling menguntungkan dan membawa kesejahteraan bagi kedua rakyat kita termasuk masyarakat yang tinggal di perbatasan negara kita,” ujar Retno.

Agenda pertemuan bileteral itu, kata Retno, turut membahas kerja sama politik hingga keamanan. Indonesia juga menyambut Bagus selesainya proses Pengesahan pertahanan baru perjanjian kerja sama dengan Papua Nugini.

Perjanjian itu menurut Retno sangat Krusial Kepada memperkuat keamanan kedua negara di tengah dinamika geopolitik. Kedua negara juga turut membahas kerja sama di bidang ekonomi selama pertemuan itu.

Cek Artikel:  Durov Ditangkap, Unduhan Aplikasi Telegram Makin Melonjak

“Di bidang kerja sama perbatasan, kami sepakat Kepada mendorong kerja sama lebih lanjut agar Segala semakin kuat konektivitas di Distrik perbatasan,” katanya.

“Kedua tentang kerja sama ekonomi, kami menyambut Bagus pertumbuhan volume perdagangan kami yang mencapai USD 247,6 juta tahun Lewat. Kami berdua sepakat bahwa Bilangan ini Dapat semakin meningkat mengingat potensi kita yang sangat besar,” imbuh Retno.

Lebih lanjut, Retno menekankan dua negara sudah menandatangani perjanjian kerja sama Kepada mendukung sejumlah proyek dan kerja sama di masa depan. Indonesia, kata Retno, sudah menandatangani dua perjanjian.

“Satu adalah perjanjian kerangka kerja pengembangan dan kerja sama teknis dan perjanjian Kepada pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi diplomat karir menengah dari negara-negara MSG,” katanya.

Cek Artikel:  Eks Presiden Suriah Mengaku Tak Berniat Kabur ke Rusia

Mungkin Anda Menyukai