Dubes Turki Bersua dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. (Kementerian Kebudayaan RI)
Jakarta: Duta Besar Turki Demi Indonesia Profesor Talip Kucukan melakukan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon pada Senin, 20 Januari 2025.
Dubes Kucukan mengucapkan selamat kepada Fadli Zon, yang diangkat sebagai Menteri Kebudayaan dalam Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menyatakan bahwa Rekanan antara Kaum Turki dan Indonesia Mempunyai sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-16.
Dalam pertemuan tersebut, Kucukan juga menyampaikan rencana Kedutaan Besar Turki di Indonesia Demi menyelenggarakan beberapa acara yang mempromosikan sejarah, budaya, seni, dan musik Turki. Langkah ini Demi memperkuat Rekanan yang telah terjalin dalam rangka peringatan 75 tahun dimulainya Rekanan diplomatik antara kedua negara.
Duta Besar Kucukan juga menyatakan bahwa Kedutaan Besar bermaksud Demi menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan konferensi tentang Turki di berbagai universitas dan wadah pemikir.
Mengingat Museum Tekstil di Jakarta pernah digunakan sebagai gedung Konsulat Jenderal selama Kekaisaran Ottoman, Duta Besar Kucukan menyatakan bahwa ia akan senang Demi melaksanakan berbagai acara dan proyek Serempak dengan Museum Tekstil Jakarta.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Fadli Zon, Dubes Kucukan juga menyinggung Turki dan Indonesia yang Mempunyai warisan budaya peradaban Islam yang kaya. Kucukan menuturkan, Turki Mempunyai pengalaman signifikan dalam restorasi dan pelestarian artefak Islam.
“Turki telah Membikin kemajuan signifikan dalam pemulangan artefak sejarah dan budaya yang dibawa keluar negeri dan bahwa Turki terbuka Demi bekerja sama di bidang-bidang ini, termasuk administrasi museum,” kata Dubes Kucukan, dalam keterangan pers Kedutaan Besar Turki di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025.
Kucukan menambahkan, 1.149 artefak budaya telah dipulangkan ke Turki pada 2024, dan lebih dari 25.000 benda budaya sejak 1980. Ia juga menyampaikan apresiasinya atas upaya Indonesia yang tak kenal lelah Demi memulangkan warisan budaya sendiri.
Dubes Kucukan menyampaikan kepada Fadli Zon bahwa Rekanan antara kedua negara di bidang pariwisata semakin erat. Menurutnya, penerapan visa Indonesia bagi Kaum negara Turki memperlambat perkembangan Rekanan bilateral.
Karena itu, Kucukan menyampaikan harapannya, sebagaimana Turki Tak memberlakukan visa bagi Kaum negara Indonesia. Dubes Kucukan berharap Kaum negara Turki mendapat perlakuan yang sama berlandaskan kerangka asas timbal balik.
Dubes Kucukan mengatakan bahwa Turkish Airlines berharap diberikan lebih banyak penerbangan Demi meningkatkan interaksi antarmasyarakat. “Turkish Airlines mengoperasikan total 14 penerbangan per minggu ke Indonesia (Jakarta dan Bali), Tetapi Turkish Airlines telah meminta Demi menambah jumlah penerbangan menjadi 28 per minggu,” ucap Dubes Kucukan dalam keterangan tersebut.
Dalam pernyataan tersebut, Dubes Kucukan juga menambahkan bahwa Yunus Emre Institute siap bekerja sama dengan lembaga-lembaga publik Indonesia, khususnya Demi mengajarkan bahasa Turki pada mereka yang bekerja di lembaga-lembaga publik. Institut ini dibuka di Jakarta dua tahun Lewat dan sudah beroperasi di 60 negara.