
DUNIA Web 3.0 atau lebih dikenal Web3 Lanjut mengalami perkembangan pesat, Berkualitas dari sisi pengguna hingga teknologinya. Data terbaru yang dipublikasikan DappRadar, hingga kuartal II-2024, jumlah wallet aktif harian naik 40% dari kuartal pertama dengan terdapat Sekeliling 10 juta wallet yang aktif.
Di tengah meningkatnya minat pada adopsi Web3, Head of Strategy & Business Pintu Jonathan Hartono membagikan insight-nya dalam gelaran Web3 Week Asia 2024 bertemakan “Indonesia Crypto Market Outlook 2025”.
Head of Strategy & Business Pintu Jonathan Hartono mengungkapkan, “Dari sisi Esensial, Hasil karya Web3 sangat potensial dan dapat memberikan Akibat positif langsung kepada masyarakat Kepada Dapat meningkatkan Tahap hidup yang lebih Berkualitas. Salah satu Teladan kasus penerapan Web3 yang cocok di Indonesia adalah aksesibilitas gratis jaringan internet Kepada daerah yang belum 100% ter-cover internet. Teladan kasus ini sudah diterapkan di salah satu negara di Amerika Tengah melalui pemanfaatan teknologi Decentralized Physical Infrastructure Network (DePIN) yang Bisa memberikan infrastruktur fisik yang berdampak pada dunia Konkret,”
Dilansir dari Pintu Academy, DePIN adalah konsep yang menggunakan imbalan token Kepada mendorong pembangunan dan pengembangan infrastruktur fisik di dunia Konkret.
Teladan infrastruktur fisik adalah jaringan nirkabel, layanan cloud, jaringan mobilitas, dan jaringan listrik yang sebagian besar telah didominasi oleh perusahaan besar karena membutuhkan modal besar.
Fitur Primer DePIN adalah pergeseran dari model tradisional terpusat menjadi model yang terdesentralisasi yang melibatkan partisipasi pengguna Kepada mengatasi ketergantungan pada entitas besar dan menerapkan model ‘sharing economy’.
“Saya optimistis Hasil karya ini Dapat juga diterapkan di Indonesia sehingga dapat memberikan Akibat positif yang berkelanjutan dan berpotensi meningkatkan adopsi pada crypto dan Web3 semakin tinggi. Sebelum itu tentunya edukasi harus tetap digalakkan serta diimbangi dengan regulasi yang ramah terhadap industri ini yang menjadi pendukung Primer bagi kemajuan industri crypto di Indonesia,” ungkap Jonathan.
Perkembangan industri kripto sudah terlihat dari tingginya jumlah investor yang menggambarkan minat pada investasi aset kripto.
Data Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (Bappebti) menunjukkan, investor kripto dalam negeri hingga September 2024 tembus lebih dari 21 juta investor.
Pertumbuhan investor kripto Bukan lepas dari Kendali generasi muda yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia generasi milenial dan z mencapai 56% dari total populasi atau Sekeliling 115 juta jiwa.
“Ruang tumbuhnya industri kripto dan Web3 Lagi sangat besar, investor crypto meski jumlahnya Lanjut naik, Tetapi baru mencapai 7,75% dari jumlah total populasi masyarakat Indonesia. Meski begitu, kita patut berbangga dengan kolaborasi aktif yang dilakukan banyak pihak dari regulator, pelaku usaha, asosiasi, dan komunitas Kepada Serempak-sama menginisiasi kemajuan industri ini. Secara Spesifik kita perlu mengapresiasi pemerintah yang telah Membangun regulasi yang ramah Kepada mendorong minat pada investasi aset crypto di antaranya, mengakui perdagangan aset crypto, Membangun aturan kerangka yang Jernih, pajak yang bersahabat dibandingkan dengan negara-negara lain, hingga hadirnya lembaga Self-Regulatory Organizations (SRO) yang membantu mengawasi perdagangan dan mendorong Hasil karya. Seluruh Elemen ini diharapkan dapat Lanjut mendorong kemajuan industri crypto dan menumbuhkan minat pada investasi dan adopsi crypto,” tutup Jonathan. (Z-1)