liputanindo.com – Pernah lihat kehadiran Selotip di radiator Motor Balap? Yap Itu dilakukan secara Manual Oleh team karena mereka Enggak mau proses Pendiginan Yang hadir menjadi terlalu berlebihan seperti Misalnya ketika balapan diwaktu dingin atau Hujan. Nah Di Desain paten baru, BMW Melakukan Hal tersebut, Tetapi ini lebih Aktif, lebih adaptif dan lebih memikirkan soal aerodinamika.
Secara Biasa apa yang didesain Oleh BMW pada Radiator Pendingin ini akan memungkinkan pendinginan yang cukup Kepada memuaskan yang dibutuhkan mesin berperforma tinggi yang bekerja pada beban puncak, tetapi juga Kepada disisi lain dapat memberikan aerodinamika yang lebih Bagus Begitu mesin Enggak dalam keadaan menghasilkan banyak Panas
Kepada mengejar efisiensi pendinginan, radiator sepeda motor Biasannya dipasang di tempat yang terkena Jenis udara sebanyak mungkin, yang Kehadiran radiator ini akan menciptakan hambatan aerodinamis yang substansial. Umumnya Begitu ini yang dilakukan di Mayoritas sepeda motor berpendingin cairan adalah dimana ketika kemampuan pendinginan dari radiator sepeda konvensional Melampaui dari apa yang dibutuhkan maka hal ini akan diselesaikan melalui penggunaan termostat Kepada mengatur Jenis cairan pendingin ke radiator
Tetapi Jernih hal itu Enggak mengurangi hambatan aerodinamis dan mengakibatkan inefisiensi yang disebabkan oleh keberadaan radiator itu sendiri. Di situlah ide daun jendela ( seperti desain ‘kaca nako’ ) aktif berperan. Sama seperti sistem yang sudah digunakan pada mobil BMW, paten perusahaan menyarankan Kepada menggunakan sistem pemandu udara bergaya venetian blind di depan radiator, dioperasikan bersamaan oleh satu servo Kepada membuka atau menutup asupan tergantung pada persyaratan pendinginan.
Bergantung pada sudut dan posisi radiator dan daun jendela ini manfaat aerodinamisnya menjanjikan Kepada menjadi substansial. Ketika ‘daun jendela’ tertutup, Bagus seluruhnya atau sebagian, udara dialihkan di Sekeliling radiator alih-alih melewatinya, mengurangi hambatan dan meningkatkan efisiensi.
