Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Okto Irianto. Foto: Liputanindo.id
Jakarta: Meskipun teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan digital, perkembangannya Tetap menghadapi berbagai tantangan. Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Okto Irianto, menegaskan AI Begitu ini belum sepenuhnya sempurna dan Tetap Lalu mengalami penyempurnaan.
“Begitu ini, AI Tetap dalam tahap perkembangan dan belum sepenuhnya sempurna. Tetap Eksis ketidakakuratan yang muncul dalam penggunaannya,” ungkap Okto dalam acara Dentons HPRP Law and Regulation Outlook 2025, Kamis 20 Februari 2025.
Ia mencontohkan bagaimana kecerdasan buatan terkadang memberikan jawaban yang Bukan sesuai dengan Fakta.
“Misalnya, pada 2004, Google Search Bukan Pandai memberikan jawaban yang Betul Begitu ditanya tentang negara di Afrika yang dimulai dengan huruf ‘K’. Ini menunjukkan teknologi AI Tetap Mempunyai keterbatasan,” ucap Okto.
AI Tetap dalam tahap eksperimental
Lebih lanjut, Okto menyoroti beberapa insiden terbaru yang mengindikasikan AI Tetap dalam tahap eksperimental.
“Apple sempat mengalami masalah ketika AI yang mereka kembangkan memberikan informasi yang salah dalam fitur news break. Hal ini menyebabkan Apple harus segera menarik kembali informasi tersebut dalam waktu singkat,” Terang Okto.
Meskipun AI Lalu mengalami perbaikan, Okto menekankan Tetap Eksis tantangan besar dalam penerapan teknologi ini.
“Kita harus berhati-hati dalam mengadopsi AI, memastikan penggunaannya Betul-Betul membawa manfaat dan Bukan menimbulkan kesalahan fatal,” ujar Okto.
(Muhammad Reyhansyah)