Tekankan Society 5.0, Wapres Buka iConASET di UNUSA Surabaya

Tekankan Society 5.0, Wapres Buka iConASET di UNUSA Surabaya
Wakil Presiden Ma’ruf Amin membuka Acara International Conference on Applied Sciences, Education, and Technology (iConASET), yang dilaksanakan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/9).(MI/Yakub Pryatama Wijayaatmaja)

WAKIL Presiden RI Ma’ruf Amin membuka Acara International Conference on Applied Sciences, Education, and Technology (iConASET), yang dilaksanakan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/9).

Seminar internasional iConAset yang ketiga ini mengambil tema Entering Society 5.0: Applied and Development.

Acara yang diadakan secara hybrid ini mempertemukan para akademisi, praktisi, dan peneliti dari seluruh dunia untuk berdiskusi tentang peran ilmu pengetahuan, pendidikan, dan teknologi dalam menghadapi era Masyarakat 5.0.

Baca juga : Wapres akan Hadiri Puncak Peringatan Harlah 1 Abad NU di Jatim

Masyarakat 5.0 adalah konsep masyarakat yang menggabungkan teknologi tinggi seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan big data untuk menciptakan kehidupan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Cek Artikel:  2 Negara dengan Tingkat Bunuh Diri Terendah di Dunia

“Society 5.0 menyajikan teknologi kecerdasan buatan, internet of things, dan big data, yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia, melalui pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik yang lebih efisien dan terintegrasi,” ujar Ma’ruf, di Unusa, Surabaya, Jawq Timur, Rabu (11/9).

“Konsep ini menjadi faktor penting dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia. Tetapi demikian, transformasi ini juga tidak lepas dari risiko yang mungkin muncul, seperti isu keamanan data pribadi dan penyalahgunaan teknologi,” tambahnya.

Baca juga : Wapres akan Hadiri Resepsi Pernikahan Putra KGPAA Paku Alam X

Ma’ruf menekankan di sinilah pentingnya peran lembaga pendidikan seperti UNUSA, dalam mencetak lulusan dengan pemahaman keagamaan dan akademik yang berkualitas tinggi guna menyelesaikan tantangan dunia modern.

Cek Artikel:  Rupanya Anjing Bisa Ingat Nama Mainan Setelah Dua Mengertin

Berdasarkan Mendunia Innovation Index tahun 2023, Indonesia berada di peringkat ke-61 dari 132 negara, naik secara signifikan sebanyak 14 peringkat dari tahun sebelumnya.

Hal tersebut menunjukkan potensi besar bangsa kita untuk melahirkan karya-karya berinovasi tinggi.

Baca juga : Wapres Sebut Perbedaan Idul Adha tak jadi Masalah

Maka, kata Ma’ruf, kampus juga harus mampu memproyeksikan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pendidikan yang tepat untuk lima, sepuluh, bahkan dua puluh tahun mendatang.

“Perguruan tinggi, sebagai penghasil riset dan penelitian yang kreatif dan inovatif, juga perlu berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta dalam penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga melahirkan generasi berdaya saing,” tegasnya.

Ma’ruf menilai di tengah percepatan transformasi digital, seminar ini menjadi platform penting untuk berbagi pengetahuan dan inovasi dalam memanfaatkan sains terapan serta pengembangan teknologi guna mendukung kemajuan ekonomi dan sosial.

Cek Artikel:  Niat Mandi Wajib setelah Berhubungan, Lengkap dengan Tata Langkah dan Terdapatbnya

Baca juga : Wapres Ucapkan Belasungkawa atas Wafatnya KH Dimyati Rois

Sementara itu, Rektor Unusa Achmad Jazidie membeberkan sebanyak 14 perguruan tinggi di bawah Nahdlatul Ulama (PTNU) mengirimkan delegasinya melalui paper yang akan dipresentasikan. Mereka sebagian besar masih berasal dari Nusa Jawa.

Ia pun berharap seminar kali ini menjadi ajang kolaborasi global yang memperkuat peran akademisi dalam memecahkan masalah dunia nyata. 

“Pendidikan tinggi harus mampu menjembatani kebutuhan industri dan perkembangan teknologi modern. iConAset menghadirkan kesempatan untuk mengintegrasikan riset dengan solusi praktis di berbagai bidang, seperti kesehatan, energi, pendidikan, dan industri,” tandasnya. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai