Tegaskan Dukungan ke Pemerintah, Menlu Iran Berjumpa Presiden Suriah

Menlu Iran Abbas Araghchi melakukan kunjungan ke Suriah. (EFE/EPA)

Teheran: Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi Berjumpa Presiden Suriah, Bashar al-Assad di Damaskus, pada Minggu, 1 Desember 2024. Kedatangannya Kepada menyampaikan pesan dukungan, setelah pemberontak yang bergerak Segera Membikin pemerintah kehilangan kendali atas kota kedua Suriah, Aleppo.

 

Teheran menjadi sekutu setia Assad selama perang Keluarga yang meletus pada 2011. Iran menegaskan bahwa mereka Kagak Mempunyai Laskar tempur di Suriah, hanya perwira yang memberikan Wejangan dan pelatihan militer.

 

Grup Hizbullah Lebanon yang didukung Iran telah bertahun-tahun bertempur di pihak pemerintah Suriah.

 

“Araghchi dan Assad membahas Rekanan bilateral dan perkembangan regional,” lapor kantor Informasi negara Iran IRNA, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Cek Artikel:  Gandeng Muslim Chechen, Putin Cium Al-Quran di Masjid Chechnya

 

“Presiden Assad menekankan pentingnya dukungan sekutu dan Kawan dalam menghadapi serangan teroris yang didukung asing,” kata kantor kepresidenan Suriah, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP, Senin, 2 Desember 2024.

 

Sebelum berangkat ke Damaskus, Araghchi mengatakan Teheran akan dengan tegas mendukung pemerintah dan tentara Suriah.

 

Pemberontak yang dipimpin Grup Islamis pada Sabtu Lewat merebut sebagian besar Aleppo, beserta bandara dan puluhan kota di dekatnya. Keterangan ini dikutip dari pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights. 

 

Dan hingga Minggu kemarin, Grup jihadis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi sekutunya menguasai kota Aleppo, kecuali lingkungan yang dikuasai oleh Laskar Kurdi.

Cek Artikel:  Dihadiri Houthi hingga Jihad Islam, Iran Gelar Pertemuan Bahas Pemabalasan ke Israel

 

Araghchi menyebut serangan mendadak pemberontak itu sebagai rencana Amerika Perkumpulan dan Israel.

 

“Tentara Suriah akan sekali Tengah menang atas Grup-Grup teroris ini seperti di masa Lewat,”  kata Araghchi.

 

Sebuah kantor Informasi Iran melaporkan bahwa seorang jenderal di Korps Garda Revolusi Islam Iran tewas di Suriah pada Kamis selama pertempuran itu.

 

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, konsulatnya di Aleppo telah diserang, tetapi Personil stafnya selamat.

 

Juru bicara kementerian luar negeri Esmaeil Baghaei mengatakan, Araghchi juga akan mengunjungi Ankara setelah Damaskus.

 

Sejak 2020, daerah kantong pemberontak di Distrik barat laut Suriah, Idlib, telah menjadi sasaran gencatan senjata yang ditengahi Turki dan Rusia yang sebagian besar telah berlaku meskipun terjadi pelanggaran berulang kali.

Cek Artikel:  Paus Mata-Mata Rusia Tewas Mendadak di Perairan Norwegia

 

Tetapi, serangan mendadak pemberontak pada Rabu terhadap Aleppo menghancurkan gencatan senjata, pada hari yang sama gencatan senjata yang Ringkih mulai berlaku di negara tetangga Lebanon antara Israel dan Hizbullah.

 

Pemerintah Damaskus telah mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar Distrik Suriah pada 2015 dengan dukungan sekutu Rusia dan Irannya, dan pada 2016 merebut kembali seluruh kota Aleppo.

 

Baca juga: Iran Berkomitmen Maju Dukung Suriah yang Berperang dengan Pemberontak

Mungkin Anda Menyukai