liputanindo.com – Secara Standar persaingan antara PCX dan NMax per bulan Februari 2021 menurut kami – liputanindo – tambah keras dan tambah berdarah darah. Kagak seperti di kelas skutik entry level Tamat medium level yang biasanya Honda Tetap adem ayem Menonton kompetitornya koar koar dan menggunakan kubikasi mesin yang lebih tinggi sebagai senjata, di segmen skutik hi-end seperti kelas PCX ini Honda seperti emoh Lamban Lamban di-inferiorkan. Contohnya Honda Beat yang Tamat update terakhir dengan sasis eSAF dan mesin baru overstroke Tetap keukeuh dengan kubikasi 110 cc-nya, sementara kompetitor Yamaha Mio yang diganti Gear tetap kokoh dengan 125 cc. Nah kali ini Honda PCX secara kubikasi pun dinaikkan bahkan nggak tanggung tanggung, Sekeliling 2 cc-an di atas NMax.
Terlihat Honda sangat all out (buat yang suka Mengenakan Kepribadian bombastis Dapat Mengenakan kata ‘ngamuk’) dan memikirkan detail detail kecil di PCX 160 ini. liputanindo coba breakdown strateginya. Diawali dengan teori dasar: Kubikasi lebih besar akan memberikan campuran udara-bbm yang lebih banyak. Ditambah ‘pintu masuk’ yang lebih besar dengan penggandaan jumlah klep, maka pembakaran yang dihasilkan lebih menggelegar dibandingkan PCX 150 yang hasilnya akan memberikan nilai torsi ayunan dari bandul crankshaft yang lebih tinggi.
Ok dari teori ini Honda memutuskan Demi Meningkatkan kubikasi PCX di atas NMax. Gak usah banyak-banyak cukup Sekeliling 2 cc-an saja misalnya. OK dari sini dapet kan? Tetapi Meningkatkan kubikasi tanpa memenangkan adu spesifikasi di atas kertas tentu akan sia-sia.
Honda berhasil, torsi maksimum PCX 160 yang diukur secara internal di crankshaft diklaim tertera 13,9Nm / 6.500rpm. Dari sini saja, Terang modal Honda sudah mantab yakni torsi PCX 160 setelah diukur di raungan Rpm mesin yang sama yakni 6.500 rpm hadir 0,8 N.m lebih tinggi dari NMax 155. Honda sangat Mengerti mereka harus Pasti torsi lebih besar ini Dapat menghasilkan power maksimum PCX 160 (yang korelasinya akan ke performa) yang secara kuantitatif berada di atas NMax karena ini Krusial buat marketing.
Secara teori matematika, power adalah Interaksi torsi dikali Rpm (H = T x rpm/5252). Kembali-Kembali Honda nggak mau sedikitpun kecolongan kans. Basically, strateginya adalah: menjalankan misi Membangun mesin yang lebih overbore di atas valveterain single cam. Seperti sobat ketahui Kepribadian natural dari mesin tipe overbore terkenal punya raungan Rpm dengan nafas yang Dapat dikerek lebih tinggi. Oke dari sinilah mereka ubah dimensi ruang bakar dan piston PCX dan ketemu ramuan dimensi diameter × langkah = 60 mm x 55,5 mm ditambah jumlah klep yang digandakan (4 Tutup).
Ini Terang overbore. Honda dari titik ini sudah Pasti dan terbukti mereka Dapat raih power maksimum di Rpm yang lebih tinggi dari NMax. Cek deh power maksimum klaim internal PCX 160 yang diukur di crankshaft : 11,8 kW (16 PS) / 8.500 rpm dan ini secara Standar Separuh PS lebih tinggi dibandingkan klaim Yamaha terhadap power maksimum NMax 155 yang diukur juga di crank : 11,3 kW / 8000 Rpm. Tetapi pekerjaan belum selesai Tamat di sini.
Sudah menjadi rumus Standar bahwa lebih kencang sulit buat irit Kalau berada di spek yang sama persis. Sementara Ungkapan irit harus Eksis karena itu adalah Mindset masyarakat terhadap brand Honda. Bagaimana caranya? Putar otak Kembali. Gimana ini spek overbore dengan torsi dan power lebih besar Dapat menang dalam lomba klaim irit-iritan? Salah satu resep umumnya adalah Meningkatkan kompresi mesin.
Rasio kompresi adalah Komparasi volume silinder dan ruang bakar Ketika piston berada di bagian Rendah dengan volume ruang bakar Ketika piston berada di atas. ( Cek Vlognya sob ) Sudah menjadi rahasia Standar bahwa insinyur otomotif dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan penghematan bahan bakar dengan merancang mesin dengan rasio kompresi tinggi. Logikanya gimana agar mengerti hal ini?
Semakin tinggi rasionya, semakin besar tekanan di dalam silinder Ketika kondisi terkompresi full. Ketika campuran udara-bbm yang ‘lebih terkompresi’ ini disulut percikan api dari busi, kita akan mendapatkan ledakan campuran udara-bahan bakar yang lebih kuat dibandingkan Yang ‘ kurang terkompresi’ . Dari sini liputanindo Pasti Eksis banyak riset di mana Honda melakukan banyak test laboratorium dan mungkin di trek PQE Delta Mas yang mungkin dimulai dari 11:1 Tamat 13:1 dengan sinyalemen variasi kenaikkan kompresi setiap 0,1:1 atau bahkan 0,05: 1 Tamat ketemu Bilangan yang Krusial buat mereka.
Krusial di sini dapat diartikan power & torsi lebih besar tapi Dapat tetap Mempunyai konsumsi bbm yang Tetap irit. Patut dicatat , dalam Marketing Klaim Power besar dan Keiritan Kagak harus diperoleh pada kondisi yang berbarengan. Dengan kompresi besar, logikanya Honda nggak butuh banyak banyak bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor ke ruang bakar. Dalam risetnya Honda memperoleh hasil dimana bahkan Demi menghasilkan torsi ayunan bandul crankshaft PCX 160 yang 0,8 N.m lebih tinggi dari torsi NMax, mesin baru ini Tetap Dapat diajak irit. Beberapa literatur menyebutkan, dengan meningkatkan rasio kompresi dari 8: 1 menjadi 9: 1, misalnya, kita dapat meningkatkan penghematan bahan bakar Sekeliling 5 hingga 6 persen.
OK, kompresi besar Niscaya butuh bbm dengan ‘oktan lebih spesial’ Demi mengatasi potensi knocking yang mungkin terjadi. Demi daerah ini liputanindo akan coba selidiki dan konfirmasi lebih lanjut pekan depan langsung ke Honda mengenai apa resep mereka di kondisi ini. Pada dasarnya Kalau dikomparasikan: kompresi PCX 160 12:1 sementara NMax 155 11,6:1.
Kagak Tamat disini. Honda pun memberikan polesan akhir di PCX 160 dengan menyamakan detail spek lainnya dengan NMAX 155 seperti bobot basahnya yang sama 130-an kg Tamat ban yang Mempunyai ukuran metrik sama persis sekarang dengan NMAX terutama bagian belakang. Sehingga Ketika menang di adu performa nggak Eksis Kembali cari cari Argumen. “Ahhh itu kan menang karena pake ban yang lebih kecil?” kayak begitu Teladan alasannya sob.
Kenapa nggak sekalian Mengenakan Variable Valve Seperti V-Tec? Kita bahas di artikel mendatang ya sob. Silahkan dikunyah-kunyah dulu artikel yang ini. Note, ini bukan artikel Komparasi, Tetapi sekedar mencoba menguak seperti apa grand stretegi Honda di PCX 160 ini dalam upaya meraih ultimate goal memenangkan persaingan dengan NMax 155.
Taufik of BuitenZorg | @liputanindo