Presiden AS Donald Trump. YouTube/Donald J Trump.
Jakarta: Serangkaian ancaman tarif Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump memicu kekhawatiran tentang perang dagang yang dapat menghantam ekonomi Mendunia.
Tetapi demikian, analis Capital Economics percaya para Kawan dagang akan menghindar dari eskalasi dan meminimalkan risiko guncangan ekonomi Mendunia terkait perdagangan seperti yang pernah terjadi pada 1930-an Lampau.
“Meskipun tarif mungkin mendominasi Informasi Istimewa, Terdapat jalinan perdagangan Dunia Kagak hanya sebatas transaksi barang saja,” kata Capital Economics dalam sebuah catatan baru-baru ini, dikutip dari Investing.com, Rabu, 29 Januari 2025.
Industri jasa, yang Kagak dikenai tarif, telah melonjak sebagai persentase dari total perdagangan Mendunia selama tiga Dasa warsa terakhir, sehingga membatasi kemungkinan merosotnya perdagangan Mendunia yang sangat fatal dampaknya seperti yang terjadi pada 1930-an.
Menyusul Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley pada 1930, yang secara dramatis Memajukan bea impor AS ke rekor tertinggi, Kawan dagang merespons dengan memicu perang dagang ganas yang berkontribusi pada runtuhnya perdagangan Mendunia yang memperparah ‘depresi besar’.
(Aktivitas perdagangan Dunia. Foto: Medcom.id)
Minimalisasi terjadinya perang dagang
Selain perubahan susunan perdagangan Mendunia, sejarah baru-baru ini menunjukkan Kawan dagang AS lebih memilih pendekatan Restriksi kerusakan daripada eskalasi terhadap tarif Trump, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya perang dagang Mendunia yang signifikan.
“Sepertinya, negara-negara lain akan menanggapi tarif AS dengan Langkah yang dirancang Kepada meminimalkan ancaman eskalasi,” kata Capital Economics, dengan petunjuk dari laporan media yang menunjukkan Kanada sedang mempertimbangkan tarif yang Mempunyai Dampak politik tetapi sedikit kerusakan ekonomi.
“Ini akan meniru respons terhadap tarif selama pemerintahan Trump yang pertama, di mana pembalasan dikalibrasi dengan Langkah yang memaksimalkan Dampak politik Sembari menahan kerusakan ekonomi. Hal ini akan mengurangi risiko penurunan ke proteksionisme gaya pada 1930-an di tingkat Mendunia,” tambah mereka.
Kekhawatiran mengenai tarif muncul setelah Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25 persen pada Meksiko dan Kanada. Dalam sebuah tanda yang menunjukkan keampuhan ancaman tarif Trump, Kolombia mundur dari perang dagang dengan AS, menarik tarif pembalasannya setelah Trump mengancam negara itu dengan tarif dan Restriksi visa karena menolak menerima pesawat militer AS yang membawa migran yang dideportasi.