Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Jakarta: Analis pasar Dana Ibrahim Assuaibi berpandangan terpuruknya indeks harga saham gabungan (IHSG) akibat sikap investor yang Tetap hati-hati menunggu keputusan tarif perdagangan terbaru oleh Amerika Perkumpulan (AS).
Rencananya, Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif tambahan 10 persen pada impor dari Tiongkok. Langkah tersebut menimbulkan ketidakpastian Mendunia tetap tinggi.
“Akibat perang dagang, IHSG bahkan menyentuh di level rendah hingga 6.400-an. Suasana hati investor Tetap suram setelah Trump mengumumkan tarif tambahan 10 persen Buat Tiongkok,” ujarnya kepada Media Indonesia, Senin, 3 Maret 2025.
Ibrahim menyebut pergerakan naik turunnya IHSG dan rupiah amat dipengaruhi Elemen eksternal. Dengan rencana penambahan tarif 10 persen, dikhawatirkan akan memicu risiko balasan dari Beijing. Hal ini pun akan memperburuk ketegangan antara dua negara tersebut.
Pertemuan dua sesi tahunan Tiongkok, yang akan dimulai minggu ini, akan diawasi ketat oleh investor Buat mendapatkan sinyal tentang arah ekonomi negara tersebut dan langkah-langkah stimulus potensial
“Pergerakan IHSG tergantung dari kondisi eksternal. Terdapat ketakutan bahwa perang dagang ini akan meningkatkan biaya impor,” ucapnya.
(Ilustrasi saham. Foto: Dok Liputanindo.id)
IHSG ditutup menguat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada penutupan perdagangan sore ini. IHSG tercatat mengalami kenaikan sejak pembukaan perdagangan pada Senin, 3 Maret 2025.
Mengacu data RTI, IHSG naik 249,06 poin atau setara 3,97 persen ke posisi 6.519,65. Gerak IHSG sempat dibuka ke level 6.270,13 dan sempat menguat ke level high pada 6.570,95 pada perdagangan hari ini.
Total volume saham yang telah diperdagangkan adalah 20,868 miliar senilai Rp14,96 triliun. Sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11,322 triliun dengan frekuensi sebanyak 1.307.639 kali.
Pada hari ini, tercatat 454 saham bergerak menguat. Sementara itu, sebanyak 162 saham melemah dan 180 saham lainnya tercatat stagnan.