Bendera Uni Eropa berkibar di markas besarnya di Brussels, Belgia. (Anadolu Agency)
Jakarta: Para tokoh politik dan analis Italia menekankan pentingnya persatuan Eropa dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi, mulai dari tarif baru AS dan meningkatnya utang publik hingga meluasnya pengaruh perusahaan teknologi besar.
Hal ini disampaikan dalam sebuah konferensi di Roma yang bertajuk “Menguasai Eropa dan Italia di Era Donald Trump” yang diselenggarakan oleh Universitas LUISS pada Senin malam.
Konferensi ini menghadirkan pembicara terkemuka, termasuk mantan Perdana Menteri Italia Mario Monti dan Giuliano Amato, Menteri Keuangan Giancarlo Giorgetti, Wakil Presiden Komisi Eropa Raffaele Fitto, dan para profesor LUISS.
“Apa yang kita lihat hari ini bukanlah satu-satunya momen di mana Eropa menghadapi tantangan besar,” kata Monti, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Italia antara tahun 2011 dan 2013 selama krisis utang negara Mendunia, dikutip dari laman Xinhua.
Awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25 persen Demi impor aluminium, baja, dan terkait, dengan putaran lain yang akan berlaku pada 2 April, meskipun detailnya Tetap belum Jernih.
Sebagai tanggapan, Uni Eropa awalnya berencana Demi menerapkan tarif pembalasan pada 1 April tetapi menunda hingga setidaknya dua minggu setelah pertemuan Dewan Eropa Demi memberikan lebih banyak waktu Demi negosiasi.
Di sela-sela konferensi, profesor ekonomi Pietro Reichlin mengatakan kepada Xinhua bahwa kebijakan tarif yang Tak dapat diprediksi dari pemerintahan Trump memperumit strategi tanggapan UE.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Memahami tujuan perdagangan AS Demi mencapai kesepakatan
Reichlin menekankan pentingnya memahami tujuan perdagangan AS Demi mencapai kesepakatan, menunjuk pada surplus UE dalam barang dan kekuatan AS dalam layanan dan Kekuatan sebagai potensi poin negosiasi.
Para pembicara menekankan perlunya kohesi yang lebih besar di dalam Eropa Demi mengatasi tekanan perdagangan eksternal, konflik Ukraina, dan perselisihan internal di dalam blok tersebut. Amato menekankan bahwa kerja sama, bukan konflik, mendorong kemakmuran.
Reichlin juga menekankan pentingnya beradaptasi dengan dinamika perdagangan yang berkembang dengan Tiongkok. “Menyesuaikan Interaksi perdagangan sangat Krusial, karena kedua belah pihak akan mendapat manfaat dari keterlibatan yang lebih dalam,” katanya.
Dalam konteks ini, persatuan Eropa menjadi kunci Demi menghadapi tantangan ekonomi Mendunia yang semakin kompleks. Melalui kerja sama yang erat dan strategi yang terkoordinasi, Eropa dapat menemukan solusi yang efektif Demi mengatasi tarif AS, utang yang menumpuk, dan pengaruh teknologi besar yang semakin kuat. (Laura Oktaviani Sibarani)