Tantangan Baru Dian Sastrowardoyo di Gambar hidup Mothernet Berbarengan Ringgo Agus Rahman

Tantangan Baru Dian Sastrowardoyo di Film
 Ali Fikry (kiri), Dian Sastrowardoyo (tengah), Ringgo Agus Rahman (kanan) untuk film Mothernet yang segera tayang 2025 mendatang.(Ist)

SETELAH sukses dengan karya-karya yang mendapatkan pengakuan internasional, seperti serial ikonik Gadis Kretek, film Perempuan Tanah Jahanam, dan Malam Pencabut Nyawa, BASE Entertainment siap dengan proyek terbarunya, film Mothernet. Dalam memproduksi Mothernet, BASE Entertainment berkolaborasi dengan Beacon Gambar hidups, yang didirikan oleh Dian Sastrowardoyo dan Refinery Media, sebuah rumah produksi dari Singapura.

Dian yang sebelumnya dikenal melalui peran-peran kuatnya termasuk di serial Gadis Kretek, kali ini memerankan sosok ibu. Gambar hidup ini akan menjadi momen kembalinya Dian Sastrowardoyo sebagai pemeran utama wanita setelah perannya di Guru-Guru Gokil pada 2020 lalu. Aktris yang baru dinobatkan sebagai nominasi Aktris Terbaik di Seoul Drama Awards 2024 ini berbagi arti mendalam proyek ini bagi dirinya. 

“Mothernet adalah film ini sangat istimewa karena menjadi debut Beacon Gambar hidup dan sebagai pemeran saya kembali mendapatkan tantangan baru untuk memerankan ibu dengan perspektif yang berbeda dan pendekatan karakter yang lebih detail dan mendalam,” ujar Dian, Rabu (21/8).

Cek Artikel:  Asian Kung-Fu Generation Rilis Video Musik Haruka Kanata Versi 2024

Baca juga : Dian Sastro Bakal Berakting di Gambar hidup Mothernet

Bukan hanya memerankan karakter utama perempuan dalam Mothernet, tetapi Dian Sastrowardoyo juga turut berperan sebagai produser di belakang layar. Dian juga menjadi salah satu produser dari proyek ini. Dalam projek ini BASE Entertainment juga menggandeng Winnie Lau, seorang produser berbasis di Vietnam, yang sebelumnya memproduseri serial netflix, The Thai Cave Rescue.

Sementara itu, Ringgo Agus Rahman, yang telah memikat hati penonton dalam film-film seperti Keluarga Cemara dan Terperosok Asmara Seperti di Gambar hidup-Gambar hidup, akan memerankan sosok bapak. Sedangkan Ali Fikry, yang dikenal melalui perannya dalam 24 Jam Berbarengan Gaspar, akan menghidupkan karakter sang anak bernama Rama. 

Gambar hidup ini merupakan sebuah drama keluarga dengan latar belakang teknologi dan isu perubahan iklim. Berkisah tentang perjalanan Rama, seorang remaja 16 tahun, yang harus menghadapi kenyataan setelah kecelakaan tragis yang membuat ibunya koma. Dengan bantuan Definisificial Intelligence (AI), Rama dan ayahnya berusaha untuk menghadapi kenyataan baru mereka. Disutradarai oleh sutradara asal Malaysia yang berbasis di Vietnam bernama Wi Ding Ho yang sebelumnya meraih penghargaan Pengarah adegan Baru Terbaik di Golden Horse Awards 2010 lewat karya debutnya, Pinoy Sunday. Ia juga menyutradarai Cities of Last Things yang berhasil mendapatkan banyak penghargaan dan tayang perdana di Festival Gambar hidup Dunia Toronto 2018. Gambar hidup tersebut memenangkan Platform Prize, penghargaan untuk film-film dengan nilai artistik tinggi dan dengan visi penyutradaraan yang kuat.

Cek Artikel:  Manga Jujutsu Kaisen akan TamatBulan September 2024, 5 Bab Terakhir Siap Rilis

Baca juga : Inarah Syarafina Debut Pengarah adegan Gambar hidup Panjang Lewat Temurun

“Mothernet adalah proyek yang sangat dekat dengan hati kami. Kami berharap cerita ini bisa menginspirasi, relevan dan menyentuh hati banyak orang, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain,” ungkap Shanty Harmayn, Pendiri dan Ko-CEO BASE Entertainment.

Pihaknya mengatakan BASE Entertainment, yang dikenal lewat kesuksesan global dengan serial Netflix, Gadis Kretek, terus menghadirkan produksi berkualitas tinggi yang penuh emosi dan menyentuh hati penonton di seluruh dunia. Ia menilai film ini akan menjadi produksi bersama pertama antara BASE dan Refinery Media yang adalah produser terkemuka acara realitas dan gaya hidup yang populer seperti Asia’s Next Top Model. Gambar hidup ini juga akan memanfaatkan teknologi mutakhir di X3D Studio milik Refinery yang baru diluncurkan, studio Virtual Production terbesar di Asia Tenggara. Adegan virtual dalam film ini pun akan diambil di Singapura, sementara sebagian besar adegan lainnya akan dilakukan di lokasi di Indonesia.

Cek Artikel:  Sejumlah Penyanyi Bawakan Dua Musik Nasional saat CFD

Mothernet yang diproduksi pada kuartal ketiga tahun 20240 dijadwalkan akan tayang pada tahun 2025. Nggak sabar banget untuk menyaksikan keajaiban sinema ini di tahun depan! (Nov)

Mungkin Anda Menyukai