Tanggulangi Kemiskinan, Indonesia Belajar dari Tiongkok dan Brasil

Ilustrasi. Foto: dok MI/Immanuel Antonius.

Jakarta: Pemerintah Indonesia tengah mempelajari keberhasilan Tiongkok dan Brasil dalam penanggulangan kemiskinan Demi menggabungkan strategi mereka ke dalam kebijakan nasional.

“Berdasarkan pengalaman kedua negara yang baru-baru ini dikunjungi Presiden Prabowo, Tiongkok dan Brasil dinilai berhasil dalam penanggulangan kemiskinan,” kata Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Nasional Budiman Sujatmiko, dilansir Xinhua, Minggu, 8 Desember 2024.

Meskipun pendekatan mereka berbeda, Budiman menekankan kedua negara menggunakan data terpadu secara efektif dan berkolaborasi di antara otoritas nasional dan regional.

Oleh karena itu, Indonesia berencana Demi meningkatkan integrasi data dan sinkronisasi lembaga Demi meningkatkan efektivitas program penanggulangan kemiskinan.


Ilustrasi. Foto: dok MI.

 

Cek Artikel:  Pemerintah Gulirkan Sejumlah Stimulus untuk Kelas Menengah

 

Bilangan kemiskinan diklaim menurun

Melansir laman Sekretariat Presiden (Setkab), per Maret 2024, tingkat kemiskinan melanjutkan tren menurun menjadi 9,03 persen dari 9,36 persen pada Maret 2023.

Penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,68 juta orang dari Maret 2023, sehingga jumlah penduduk miskin menjadi sebesar 25,22 juta orang. Bilangan kemiskinan ini merupakan yang terendah dalam satu Sepuluh tahun terakhir.

Secara spasial, tingkat kemiskinan juga terlihat menurun Berkualitas di perkotaan maupun di perdesaan. Tingkat kemiskinan di perkotaan turun ke level 7,09 persen dari 7,29 persen pada Maret 2023.

Sementara itu, persentase penduduk miskin di perdesaan mengalami penurunan menjadi sebesar 11,79 persen dari 12,22 persen pada Maret 2023. Penurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh Distrik Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.

Cek Artikel:  Airlangga Hartarto Bullion Bank Beroperasi di Semester Awal 2025

Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (rasio gini) juga menurun dan berada di Dasar level prapandemi menjadi sebesar 0,379 pada Maret 2024 (Maret 2023: 0,388). Level tersebut merupakan yang terendah dalam satu Sepuluh tahun terakhir.

Penurunan Bilangan kemiskinan pada Maret 2024 ditopang oleh solidnya aktivitas ekonomi domestik dan berbagai program Donasi sosial pemerintah, khususnya dalam merespons kenaikan inflasi pangan pada awal 2024.

Mungkin Anda Menyukai