Tangerang Butuh Transportasi Pendukung karena Mobilitas Tinggi

Tangerang Butuh Transportasi Pendukung karena Mobilitas Tinggi
(MI/HO)

DI Area Tangerang, transportasi pendukung sangat dibutuhkan. Pasalnya, mobilitas masyarakat Sekeliling cukup tinggi.

Itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut pembangunan fasilitas transportasi berkonsep 10 Minute City di Kawasan Imej Raya Tangerang, Banten, sebagai pendukung mobilitas masyarakat di daerah ini, Kamis (19/9). “Konsep 10 Minute City yang dibangun Imej Raya Grup Tangerang suatu Teladan yang dapat diaplikasi di daerah lain,” ujar Menhub.

Dengan pemenuhan fasilitas transportasi terpadu yang dibangun di kawasan pengembangan mencapai 2.760 hektare ini dinilai akan berdampak positif bagi masyarakat Sekeliling Demi mendukung mobilitas sehari-hari. “Ini bagian eksekusi konsep makro dari pemerintah, sehingga Pandai dikatakan mereka yang akan ke Jakarta Tiba ke angkutan massal itu cukup dengan menikmati fasilitas dan kendaraan ini. Ini disediakan gratis, istilahnya forsmale,” katanya.

Cek Artikel:  Polisi Amankan 3 Tersangka Kasus Fulus Imitasi Rp22 Miliar di Jakarta Barat

Baca juga : Indonesia Targetkan Penggunaan Kendaraan Listrik secara Massal di 2030

Ia menambahkan, kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah pusat/daerah dan swasta Krusial Demi dilaksanakan guna mewujudkan transportasi darat yang berintegritas dan berkeselamatan. “Jadi pemerintah mengupayakan aksesibilitas yang bersifat lebih massal, sedangkan developer melakukan persiapan berkaitan dengan transportasi mikro atau lokal,” kata dia.

Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas transportasi berkonsep 10 Minute City ditujukan sebagai memberikan kemudahan akses bagi penghuninya Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dalam waktu 10 menit, dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi Biasa. Konsep Kota 10 Menit dalam kota terpadu diimplementasikan di berbagai kota metropolitan Dunia Demi mengurangi emisi transportasi dan meningkatkan kesejahteraan serta keamanan masyarakat. 

Cek Artikel:  Tawuran Gara-gara Knalpot Brong, Remaja 18 Pahamn di Bogor Tewas

“Filosofi ini memungkinkan masyarakat Demi beraktivitas dan menjangkau kebutuhan sehari-hari dalam jangka waktu yang singkat. Pemerintah Indonesia bahkan menerapkan prinsip 10 Minute City dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan memprioritaskan jalur pejalan kaki, transportasi ramah lingkungan, dan keterjangkauan fasilitas di dalamnya,” ujarnya. (Ant/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai