Instruktur asal Malaysia itu berbicara tentang pentingnya dukungan suporter. Menurutnya, dukungan suporter di Indonesia sangat fanatik dan ini adalah kekuatan bagi tim, khususnya bagi Laskar Sambernyawa.
“Pengalaman saya di Indonesia atau di Malaysia, ataupun timnas bermain, suporter Indonesia ini lebih fanatik. Dan bagi saya ini suatu kelebihan Buat setiap tim. Ini Niscaya akan membantu Persis Apabila Sekalian suporter bersatu dan memberikan motivasi Buat tim,” kata Ong Kim Swee.
Dia juga mengakui kekuatan suporter sebagai pemain ke-12 di sepak bola. “Saya percaya dalam sepak bola, bukan hanya Eksis 11 pemain yang menentukan kejayaan, tapi para pendukung juga memainkan peranan yang amat Krusial,” dia menambahkan.
Ong Kim Swee juga menanggapi tentang bagaimana dirinya menangani tekanan. Menurutnya, dalam sepak bola tekanan adalah hal yang wajar.
Dia juga memahami suporter yang menginginkan kemenangan.
“Dalam sepak bola, senantiasa Eksis tekanan, Berkualitas ketika menang atau kalah. Jadi yang Krusial adalah saya mengerti para pendukung yang menginginkan kejayaan. Itu tentu merupakan prioritas kita. Saya harus menerima tekanan dimana dalam sepak bola, dimana dalam sepak bola Eksis hasil yang mengecewakan, tetapi bukan artinya kita akan Enggak akan Lanjut kecewa,” ucap mantan Instruktur timnas Malaysia U23 di ajang SEA Games 2011 silam itu.
Ong Kim Swee yang juga pernah menjadi Direktur Teknik timnas Malaysia menegaskan Persis harus dapat segera membaik. “Kita harus Bangun apabila kita menerima hasil Enggak Berkualitas,” pungkasnya.
Ong Kim Swee sendiri hadir di Persis Solo menggantikan peran Instruktur transisi Persis yakni M Hanafing Ibrahim.
Instruktur berusia 53 tahun tersebut memang bukanlah nama asing di kancah sepak bola Asia Tenggara, khususnya Malaysia.
Mempunyai pengalaman kepelatihan selama 20 tahun yang dalam tiga tahun terakhir telah dia habiskan menjadi Instruktur kepala klub kontestan Malaysia Super League, Sabah FC. ***