Tanda, Tantangan, dan Daftar 10 Negara Demokrasi Terbesar di Dunia

Ciri, Tantangan, dan Daftar 10 Negara Demokrasi Terbesar di Dunia
Daftar 10 negara demokrasi terbesar(Freepik)

DEMOKRASI adalah sistem pemerintahan yang menempatkan kekuasaan di tangan rakyat, melalui perwakilan yang dipilih secara bebas dan adil.

Istilah ini berasal dari kata Yunani, demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti kekuasaan. Sistem demokrasi memiliki berbagai ciri khas yang membedakannya dari bentuk pemerintahan lainnya, antara lain:

1. Jaminan Hak Asasi Mahluk

Di negara demokrasi, setiap individu dijamin hak asasi manusianya, termasuk kebebasan berpendapat, berekspresi, berkumpul, dan berserikat.

Baca juga : Memahami Prinsip Demokrasi sebagai Pilar Primer Pemerintahan

Hak-hak ini tidak boleh diabaikan oleh pemerintah, dan dilindungi oleh undang-undang serta konstitusi. Penduduk negara bebas mengkritik pemerintah tanpa takut akan represi atau intimidasi.

2. Pemilihan Standar yang Bebas, Adil, dan Berkala

Pemimpin dan perwakilan rakyat dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dari tekanan atau kecurangan.

Pemilu ini diselenggarakan secara berkala, sehingga memberikan kesempatan bagi warga negara untuk memilih dan mengganti pemimpin mereka secara damai.

Baca juga : Memahami Demokrasi Pancasila: Mulai dari Tanda, Aspek, hingga Penerapannya di Indonesia

Pemilu yang adil juga mencakup hak semua warga negara yang memenuhi syarat untuk memilih dan dipilih tanpa diskriminasi.

3. Sistem Multipartai 

Demokrasi mendorong keberadaan lebih dari satu partai politik yang bersaing secara sehat dalam pemilu.

Kompetisi ini memungkinkan rakyat memiliki pilihan yang luas untuk menentukan siapa yang akan memimpin.

Baca juga : 15 September Hari Demokrasi Dunia: Sejarah dan Maksud

Sistem multipartai juga memastikan adanya oposisi yang mengawasi jalannya pemerintahan, memberikan keseimbangan dalam kekuasaan.

4. Kebebasan Pers dan Media Independen  

Media massa di negara demokrasi berperan sebagai pilar keempat yang mengawasi pemerintah.

Baca juga : Fisipol UGM Ajak Masyarakat Selamatkan Demokrasi

Mereka bebas melaporkan dan mengkritik kebijakan pemerintah tanpa takut akan sensor atau ancaman.

Kebebasan pers memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat tetap terbuka, bebas, dan dapat dipercaya.

Cek Artikel:  Tim Internal MA tak Boleh Masuk Ranah Penyidikan Kejagung

5. Penegakan Hukum yang Adil dan Peradilan yang Independen

Di negara demokrasi, semua warga negara diperlakukan sama di hadapan hukum. Lembaga peradilan harus bersikap independen dan bebas dari pengaruh atau tekanan politik.

Sistem ini menjamin bahwa keadilan ditegakkan tanpa adanya campur tangan dari kekuasaan eksekutif atau legislatif.

Tantangan yang Dihadapi Demokrasi

Meskipun demokrasi dianggap sebagai sistem yang paling ideal, dalam praktiknya, terdapat sejumlah tantangan yang sering kali menghambat penerapannya secara efektif.

Beberapa tantangan utama yang dihadapi negara demokrasi yang dilansir dari anjirmuara, sebagai berikut:

1. Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan

Salah satu ancaman terbesar bagi demokrasi adalah korupsi di kalangan pejabat publik.

Demokrasi memberikan kebebasan yang besar kepada para pemimpin, namun tanpa pengawasan yang ketat, kebebasan ini bisa disalahgunakan.

Korupsi merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan melemahkan institusi demokrasi.

2. Polarisasi Politik

Di beberapa negara demokrasi, perbedaan ideologi politik dapat menjadi sangat tajam, sehingga menciptakan polarisasi di antara masyarakat.

Polarisasi ini sering kali menghambat proses dialog dan kompromi, yang seharusnya menjadi salah satu kekuatan demokrasi.

Ketika masyarakat terpecah, keputusan kebijakan yang efektif sulit dicapai.

3. Manipulasi dan Disinformasi 

Di era digital saat ini, penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan melalui media sosial menjadi tantangan serius bagi demokrasi.

Disinformasi dapat mengaburkan kebenaran, mempengaruhi opini publik, dan bahkan memanipulasi hasil pemilu.

Hal ini membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap proses demokrasi.

4. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi  

Ketidaksetaraan yang tajam dalam hal sosial dan ekonomi dapat mengurangi efektivitas demokrasi.

Apabila sebagian besar kekayaan hanya dikuasai oleh segelintir orang, maka akses masyarakat terhadap kebijakan yang adil juga terbatas.

Ketidakpuasan ini bisa menyebabkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan menciptakan ketidakstabilan sosial.

Kekuatan Demokrasi dan Prospek ke Depan

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, demokrasi tetap dianggap sebagai sistem pemerintahan yang paling mampu menjamin hak individu dan mendorong keadilan sosial.

Cek Artikel:  Golkar Sebut Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Pandai Lebih Lekas Jalankan Fungsi Pemerintah

Sistem ini memungkinkan warga negara untuk terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Beberapa langkah penting yang dapat memperkuat demokrasi di antaranya:

1. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan yang baik mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara sangat penting untuk meningkatkan partisipasi politik.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang demokrasi, masyarakat akan lebih sadar tentang peran mereka dalam menjaga sistem ini.

2. Penguatan Institusi Demokrasi

Lembaga-lembaga demokrasi, seperti parlemen, pengadilan, dan badan pengawas independen, harus diperkuat. Mereka harus mampu menjalankan tugasnya tanpa adanya tekanan atau campur tangan dari pihak manapun.

3. Penegakan Hukum yang Tegas dan Adil

Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum yang adil adalah fondasi untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi. Hukum harus ditegakkan secara tegas terhadap pelanggar, tanpa pandang bulu.

4. Dialog dan Konsensus Politik  

Demi keberlangsungan demokrasi, penting bagi kelompok-kelompok politik yang berbeda untuk dapat berdialog dan mencapai konsensus.

Kerja sama politik ini diperlukan untuk mengatasi perbedaan ideologi dan menciptakan kebijakan yang inklusif.

Negara-negara Demokrasi Terbesar di Dunia

Menurut laporan yang dirilis oleh Unit Intelijen Ekonomi (Economist Intelligence Unit – EIU) serta Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diperkirakan lebih dari 100 negara di dunia saat ini menganut sistem demokrasi, meskipun dalam berbagai bentuk.

Tingkat kebebasan dan penerapan demokrasi di tiap negara bisa berbeda, mulai dari demokrasi penuh hingga demokrasi cacat.

Berikut adalah 10 negara demokrasi terbesar di dunia berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2024:

1. India – 1,4 miliar jiwa

Sebagai negara demokrasi terbesar di dunia berdasarkan populasi, India telah menjalankan pemilihan umum secara berkala sejak merdeka pada tahun 1947.

2. Amerika Perkumpulan – 340 juta jiwa  

Dikenal sebagai salah satu negara demokrasi paling berpengaruh di dunia, Amerika Perkumpulan telah lama menjadi model demokrasi bagi negara-negara lain.

Cek Artikel:  Media Massa Berperan Cegah Disrupsi Informasi di Pilkada

3. Indonesia – 278 juta jiwa  

Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara, memiliki sejarah panjang dalam mempraktikkan demokrasi pasca-reformasi tahun 1998.

4. Brasil – 217 juta jiwa  

Sebagai negara terbesar di Amerika Selatan, Brasil telah menjalankan demokrasi sejak akhir kediktatoran militer pada 1980-an.

5. Jepang – 123 juta jiwa

Jepang adalah salah satu negara demokrasi paling stabil di Asia Timur, dengan sistem parlementer yang berjalan baik sejak akhir Perang Dunia II.

6. Filipina – 118 juta jiwa

Filipina memiliki sejarah demokrasi yang dinamis, meskipun terkadang diwarnai oleh tantangan politik dan sosial.

7. Jerman – 83 juta jiwa  

Sebagai negara dengan ekonomi terkuat di Eropa, Jerman juga memiliki demokrasi yang matang dengan sistem parlementer.

8. Thailand – 71 juta jiwa  

Meskipun sering menghadapi krisis politik, Thailand tetap memegang prinsip demokrasi meski dengan intervensi militer di beberapa titik.

9. Inggris Raya – 67 juta jiwa

Sebagai salah satu negara demokrasi tertua di dunia, Inggris memainkan peran penting dalam sejarah perkembangan demokrasi modern.

10. Prancis – 64 juta jiwa

Prancis telah lama menjadi pusat perkembangan demokrasi di Eropa dengan revolusi yang melahirkan nilai-nilai kebebasan dan kesetaraan.

Negara-negara lain dengan populasi yang signifikan juga berperan penting dalam menjaga demokrasi global, seperti Afrika Selatan, Italia, Kolombia, Korea Selatan, dan Spanyol.

Pada 2024, sejumlah negara besar, termasuk India, Amerika Perkumpulan, dan Indonesia, akan menyelenggarakan pemilu, menjadikan tahun ini sebagai momen penting bagi demokrasi global. 

Demokrasi terus berkembang dan diharapkan dapat semakin kuat seiring dengan upaya bersama dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh negara-negara yang mengadopsinya. (Z-10)

Mungkin Anda Menyukai