DEMOKRASI adalah sistem pemerintahan yang menempatkan kekuasaan di tangan rakyat, melalui perwakilan yang dipilih secara bebas dan adil.
Istilah ini berasal dari kata Yunani, demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti kekuasaan. Sistem demokrasi memiliki berbagai ciri khas yang membedakannya dari bentuk pemerintahan lainnya, antara lain:
1. Jaminan Hak Asasi Mahluk
Di negara demokrasi, setiap individu dijamin hak asasi manusianya, termasuk kebebasan berpendapat, berekspresi, berkumpul, dan berserikat.
Baca juga : Memahami Prinsip Demokrasi sebagai Pilar Primer Pemerintahan
Hak-hak ini tidak boleh diabaikan oleh pemerintah, dan dilindungi oleh undang-undang serta konstitusi. Penduduk negara bebas mengkritik pemerintah tanpa takut akan represi atau intimidasi.
2. Pemilihan Standar yang Bebas, Adil, dan Berkala
Pemimpin dan perwakilan rakyat dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dari tekanan atau kecurangan.
Pemilu ini diselenggarakan secara berkala, sehingga memberikan kesempatan bagi warga negara untuk memilih dan mengganti pemimpin mereka secara damai.
Baca juga : Memahami Demokrasi Pancasila: Mulai dari Tanda, Aspek, hingga Penerapannya di Indonesia
Pemilu yang adil juga mencakup hak semua warga negara yang memenuhi syarat untuk memilih dan dipilih tanpa diskriminasi.
3. Sistem Multipartai
Demokrasi mendorong keberadaan lebih dari satu partai politik yang bersaing secara sehat dalam pemilu.
Kompetisi ini memungkinkan rakyat memiliki pilihan yang luas untuk menentukan siapa yang akan memimpin.
Baca juga : 15 September Hari Demokrasi Dunia: Sejarah dan Maksud
Sistem multipartai juga memastikan adanya oposisi yang mengawasi jalannya pemerintahan, memberikan keseimbangan dalam kekuasaan.
4. Kebebasan Pers dan Media Independen
Media massa di negara demokrasi berperan sebagai pilar keempat yang mengawasi pemerintah.
Baca juga : Fisipol UGM Ajak Masyarakat Selamatkan Demokrasi
Mereka bebas melaporkan dan mengkritik kebijakan pemerintah tanpa takut akan sensor atau ancaman.
Kebebasan pers memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat tetap terbuka, bebas, dan dapat dipercaya.
5. Penegakan Hukum yang Adil dan Peradilan yang Independen
Di negara demokrasi, semua warga negara diperlakukan sama di hadapan hukum. Lembaga peradilan harus bersikap independen dan bebas dari pengaruh atau tekanan politik.
Sistem ini menjamin bahwa keadilan ditegakkan tanpa adanya campur tangan dari kekuasaan eksekutif atau legislatif.
Tantangan yang Dihadapi Demokrasi
Meskipun demokrasi dianggap sebagai sistem yang paling ideal, dalam praktiknya, terdapat sejumlah tantangan yang sering kali menghambat penerapannya secara efektif.
Beberapa tantangan utama yang dihadapi negara demokrasi yang dilansir dari anjirmuara, sebagai berikut:
1. Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan
Salah satu ancaman terbesar bagi demokrasi adalah korupsi di kalangan pejabat publik.
Demokrasi memberikan kebebasan yang besar kepada para pemimpin, namun tanpa pengawasan yang ketat, kebebasan ini bisa disalahgunakan.
Korupsi merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan melemahkan institusi demokrasi.
2. Polarisasi Politik
Di beberapa negara demokrasi, perbedaan ideologi politik dapat menjadi sangat tajam, sehingga menciptakan polarisasi di antara masyarakat.
Polarisasi ini sering kali menghambat proses dialog dan kompromi, yang seharusnya menjadi salah satu kekuatan demokrasi.
Ketika masyarakat terpecah, keputusan kebijakan yang efektif sulit dicapai.
3. Manipulasi dan Disinformasi
Di era digital saat ini, penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan melalui media sosial menjadi tantangan serius bagi demokrasi.
Disinformasi dapat mengaburkan kebenaran, mempengaruhi opini publik, dan bahkan memanipulasi hasil pemilu.
Hal ini membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap proses demokrasi.
4. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Ketidaksetaraan yang tajam dalam hal sosial dan ekonomi dapat mengurangi efektivitas demokrasi.
Apabila sebagian besar kekayaan hanya dikuasai oleh segelintir orang, maka akses masyarakat terhadap kebijakan yang adil juga terbatas.
Ketidakpuasan ini bisa menyebabkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan menciptakan ketidakstabilan sosial.
Kekuatan Demokrasi dan Prospek ke Depan
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, demokrasi tetap dianggap sebagai sistem pemerintahan yang paling mampu menjamin hak individu dan mendorong keadilan sosial.
Sistem ini memungkinkan warga negara untuk terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Beberapa langkah penting yang dapat memperkuat demokrasi di antaranya:
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan yang baik mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara sangat penting untuk meningkatkan partisipasi politik.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang demokrasi, masyarakat akan lebih sadar tentang peran mereka dalam menjaga sistem ini.
2. Penguatan Institusi Demokrasi
Lembaga-lembaga demokrasi, seperti parlemen, pengadilan, dan badan pengawas independen, harus diperkuat. Mereka harus mampu menjalankan tugasnya tanpa adanya tekanan atau campur tangan dari pihak manapun.
3. Penegakan Hukum yang Tegas dan Adil
Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum yang adil adalah fondasi untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi. Hukum harus ditegakkan secara tegas terhadap pelanggar, tanpa pandang bulu.
4. Dialog dan Konsensus Politik
Demi keberlangsungan demokrasi, penting bagi kelompok-kelompok politik yang berbeda untuk dapat berdialog dan mencapai konsensus.
Kerja sama politik ini diperlukan untuk mengatasi perbedaan ideologi dan menciptakan kebijakan yang inklusif.
Negara-negara Demokrasi Terbesar di Dunia
Menurut laporan yang dirilis oleh Unit Intelijen Ekonomi (Economist Intelligence Unit – EIU) serta Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diperkirakan lebih dari 100 negara di dunia saat ini menganut sistem demokrasi, meskipun dalam berbagai bentuk.
Tingkat kebebasan dan penerapan demokrasi di tiap negara bisa berbeda, mulai dari demokrasi penuh hingga demokrasi cacat.
Berikut adalah 10 negara demokrasi terbesar di dunia berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2024:
1. India – 1,4 miliar jiwa
Sebagai negara demokrasi terbesar di dunia berdasarkan populasi, India telah menjalankan pemilihan umum secara berkala sejak merdeka pada tahun 1947.
2. Amerika Perkumpulan – 340 juta jiwa
Dikenal sebagai salah satu negara demokrasi paling berpengaruh di dunia, Amerika Perkumpulan telah lama menjadi model demokrasi bagi negara-negara lain.
3. Indonesia – 278 juta jiwa
Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara, memiliki sejarah panjang dalam mempraktikkan demokrasi pasca-reformasi tahun 1998.
4. Brasil – 217 juta jiwa
Sebagai negara terbesar di Amerika Selatan, Brasil telah menjalankan demokrasi sejak akhir kediktatoran militer pada 1980-an.
5. Jepang – 123 juta jiwa
Jepang adalah salah satu negara demokrasi paling stabil di Asia Timur, dengan sistem parlementer yang berjalan baik sejak akhir Perang Dunia II.
6. Filipina – 118 juta jiwa
Filipina memiliki sejarah demokrasi yang dinamis, meskipun terkadang diwarnai oleh tantangan politik dan sosial.
7. Jerman – 83 juta jiwa
Sebagai negara dengan ekonomi terkuat di Eropa, Jerman juga memiliki demokrasi yang matang dengan sistem parlementer.
8. Thailand – 71 juta jiwa
Meskipun sering menghadapi krisis politik, Thailand tetap memegang prinsip demokrasi meski dengan intervensi militer di beberapa titik.
9. Inggris Raya – 67 juta jiwa
Sebagai salah satu negara demokrasi tertua di dunia, Inggris memainkan peran penting dalam sejarah perkembangan demokrasi modern.
10. Prancis – 64 juta jiwa
Prancis telah lama menjadi pusat perkembangan demokrasi di Eropa dengan revolusi yang melahirkan nilai-nilai kebebasan dan kesetaraan.
Negara-negara lain dengan populasi yang signifikan juga berperan penting dalam menjaga demokrasi global, seperti Afrika Selatan, Italia, Kolombia, Korea Selatan, dan Spanyol.
Pada 2024, sejumlah negara besar, termasuk India, Amerika Perkumpulan, dan Indonesia, akan menyelenggarakan pemilu, menjadikan tahun ini sebagai momen penting bagi demokrasi global.
Demokrasi terus berkembang dan diharapkan dapat semakin kuat seiring dengan upaya bersama dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh negara-negara yang mengadopsinya. (Z-10)