Tak Terima Dipecat, Oknum Personil Polda Sulsel Rudapaksa Mantan Kekasih Ajukan Banding

Liputanindo.id MAKASSAR – Bripda FA (23), oknum Personil Polda Sulsel yang diduga melakukan rudapaksa terhadap mantan kekasihnya sendiri sebanyak 10 kali yang dipecat mengajukan banding. 

Hal itu diungkapkan pimpinan sidang yang juga Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Effendy usai sidang etik di Mapolda Sulsel, Selasa (24/10/2023). 

Baca Juga:
Pelaku Penting Rudapaksa Gadis di Dalam Mobil Dinas di Gowa Rupanya Caleg

Terkait dengan upaya Bripda FA Buat melakukan upaya banding, Kombes Zulham mempersilahkan.

“Silakan. Karena Eksis mekanismenya. Tadi dia sampaikan akan upaya banding silakan. Kita tunggu memori bandingnya. Setelah itu kita akan sidang Tengah Buat banding dari terduga pelanggar,” ujarnya. 

Zulham menjelaskan, dalam sidang etik tersebut, Bid Propam Polda Sulsel menjatuhkan dua putusan terhadap Bripda FA. 

“Jadi Eksis dua putusan Denda etika itu perbuatan tercela. Kemudian bersifat administratif PTDH dan penempatan Tertentu selama 30 hari,” Jernih Zulham. 

Lebih jauh, Zulham menjelaskan vonis PTDH dijatuhkan terhadap Bripda FA berdasarkan Pasal 13 Peraturan Pemerintah (PP) nomor 1 tahun 2003 serta Pasal 5, 8, dan 13 Peraturan Polri nomor 7 tahun 2002. 

“Jadi Eksis beberapa dasar pertimbangan kita. Kemudian pada Demi persidangan kita Menonton yang bersangkutan Kagak Eksis itikad Buat meminta Ampun kepada korban dan keluarganya. Kita kasih Kesempatan, tapi Kagak diambil,” bebernya. 

“Kemudian pada Demi kronologis, dia sudah melakukan Interaksi badan layaknya suami-istri sebelum Personil Polri. Itu dasar pertimbangan kita Buat memutuskan yang bersangkutan PTDH,” sambung Zulham. 

Artinya, kata Zulham, sebelum masuk menjadi Personil Polri, Bripda FA sudah Membikin dan mengisi data Kagak Benar pada Demi penelusuran mental dan kepribadian. 

“Sementara Eksis aturan yang mengharuskan mengisi sebenar-benarnya pada Demi menjadi Personil Polri,” jelasnya. 

Sebelumnya, Seorang oknum Personil Polda Sulsel berinisial Bripda FA (23) dilapor ke Propam Polda Sulsel usai diduga melakukan rudapaksa terhadap RM. 

Cek Artikel:  Kuasa Hukum Rektor Nonaktif UP Sebut Terdapat Politisisasi Soal Dugaan Pelecehan Seksual Kliennya

Bahkan, dalam laporannya RM mengaku sudah 10 kali dirudapksa oleh oknum Personil Polda Sulsel tersebut yang merupakan mantan kekasih RM sendiri. 

“Saya sudah melapor ke Propam, Lepas 10 Juli 2023, saya sudah laporkan kode etik sama pidananya, Hanya sekarang Tetap progres penyelidikan,” ungkapnya kepada awak media, Selasa (17/10/2023). 

“Kalau kode etiknya sudah pemberkasan tinggal menunggu progres PPA karena hasil visumnya belum keluar,” sambungnya. 

Ia menceritakan, awalnya ia dihubungi oleh mantan pacarnya itu pada bulan Februari 2023 Lampau. 

“FA telpon sepupu saya, di sini pertama kali terancam, karena adanya itu video. Dia minta tolong sama sepupu saya Buat bicara dengan saya,” katanya. 

“Jadi saya bicara dengan dia tapi dia Perintah saya bergeser ke tempat sunyi karena Eksis dia yang Ingin sampaikan,” tambahnya. 

Demi pembicaraan telepon itu, Bripda FA menyampaikan bahwa Ingin Berjumpa dengan RM. 

“Maju dia sampaikan kalau dia Ingin ketemu, karena dia Ingin saya menghapus video, kalau dia Kagak akan menghapus itu video. Jadi saya yang harus menghapus sendiri katanya,” ujarnya. 

Akan tetapi, ia tak percaya bahwa Eksis video syur dirinya Berbarengan dengan Bripda FA. Ia pun tak Acuh dengan omongan oknum polisi tersebut. 

“Tapi dia mengancam mau ke tempat saya dan akan mau bikin malu saya. Jadi saya ikut kemauannya tapi dia Kagak mau ketemu kalau di tempat yang ramai, karena saya kebetulan berada di kafe Demi itu, tapi dia mau saya ke mobilnya hanya berdua ketemu,” ujarnya. 

“Tapi saya takut pergi berdua, apalagi selama satu tahun Kagak pernah ketemu dan bicara sama dia,” jelasnya. 

Kemudian pada 3 Februari, oknum polisi tersebut menelpon ke Sahabat korban dan membahas video tersebut. 

“Dia menyakinkan saya kalau video itu Eksis tapi saya tetap Kagak percaya. Kemudian dia minta saya Buat membuka blokirnya Lampau dia mengirim video itu, Rupanya Benar Eksis itu video,” bebernya. 

Cek Artikel:  Dipicu Lara Hati, Pria di Gowa Bunuh Mantan Istrinya Sendiri

“Dari sejak itu saya mulai chat dengan dia Buat bernegosiasi tujuannya Buat menghapus itu video tapi saya Kagak mau kalau Berjumpa harus berdua,” jelasnya. 

Singkat cerita, pada 4 Maret 2023 Lampau, Bripda FA kemudian menghubungi RM dengan dalih Ingin mengajaknya ke pertemuan Sahabat seangkatannya di SMA.

“Jadi saya anggap itu kesempatan Buat menghapus itu video. Jadi saya iyakan Buat ketemu, karena kebetulan Eksis Sahabat-Sahabat seangkatan saya,” ujarnya.

Tetapi yang Membikin RM kaget, Bripda FA tiba-tiba menelpon dan sudah berada di depan rumah korban. 

“Padahal Kagak Eksis yang sampaikan Letak saya tinggal. Maju dia bilang sangat mudah Buat Paham Letak saya selama di Makassar,” bebernya. 

“Setelah itu dia tiba di depan rumah, saya keluar sementara Guna mukena, jadi mau masuk ke Ruangan Buat ganti Pakaian, tapi dia susul saya,” jelasnya.

Tetapi, RM tiba-tiba kaget kala Bripda FA langsung Ingin memeluknya. Mujur ia langsung menghindar. 

“Tapi dia mendorong saya ke tembok Maju saya menghindar hingga ke depan Ruangan mandi (belakang rumah). Dia langsung mengunci tangan saya Guna salah satu tangannya dan satu tangannya pegang bahu ku Buat bersandar ke tembok,” tutur RM. 

Dari situ, Bripda FA langsung memaksa korban Buat berhubungan badan. 

“Dari situ dia kayak mulai memaksa, mencium Tamat kepala ku terbentur ke belakang. Karena kekuatannya lebih besar dari pada saya. Maju dia menyeret saya masuk ke Ruangan Lampau dia dorong saya ke kasur dan matikan lampu Lampau dia buka mukena ku hingga saya tanpa busana Lampau terjadi itu (berhubungan badan),” ucap RM. 

“Kemudian terjadi berulangkali, Tamat 10 kali dengan Dalih yang sama Buat ketemu dan hapus itu video. Dia selalu bilang terakhir kali tapi kalau ketemu selalu lakukan hal yang sama dan dia juga Kagak mau hapus video ku,” tukasnya. 

Cek Artikel:  Tegas! Imbas Tahanan Kabur, Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Dicopot dari Jabatannya

Bahkan, pada 28 Juni 2023 Lampau, Bripda FA sempat memberikan obat penggugur kandungan terhadap RM. 

“Sempat saya telat (hamil) Sekeliling satu bulan lebih Maju saya sudah jarang Berjumpa pada bulan 5, bulan 6 Maju saya berkeluh kesah sama dia, setelah itu dia kasih saya itu obat, karena saya teratur kalau halangan,” jelasnya. 

“Itu sudah pendarahan dan sudah dua bulan Kagak halangan, makanya saya minta ditemani Buat USG dan cek pemeriksaan kesehatan mengetahui rahim saya apakah bermasalah,” imbuhnya. 

Pernah suatu hari, ia kemudian kembali Berjumpa dengan Bripda FA. RM mengira akan dibawa ke klinik Buat memeriksa rahimnya, Tetapi Bripda FA membawa korban ke rumahnya. 

“Dia bawa saya ke rumah orangtuanya, kemudian saya bertanya kenapa jalan ke rumahnya, katanya keluarganya mau bicara soal Interaksi ini. Awalnya saya Senang karena saya anggap ini merupakan bentuk tanggungjawabnya,” ujarnya.

Tetapi, bukannya Berjumpa orang Sepuh Bripda FA, Rupanya kondisi rumah tersebut dalam keadaan Nihil, 

“Rupanya Tamat di rumahnya dalam kondisi Nihil, Kagak Eksis orang. Demi saya duduk di ruang tamu dia Perintah saya Buat bicara di Dasar dua, karena alasannya nanti Eksis orang datang. Di Dasar dua itu terjadi Tengah pemaksaan,” jelasnya. 

Sejauh ini, pihaknya Tetap menunggu proses dari Propam Polda Sulsel dan pihak PPA Dirreskrimum Polda Sulsel. 

“Langkah ditempuh sempat dibantu dari LBH di Jakarta, saya juga sempat mau buat laporan baru, karena saya kira laporan saya di PPA di SP3, karena Kagak Eksis progresnya, tapi saya disuruh Buat koordinasi dengan penyidik dan Kanit PPA, tapi katanya tetap ditindaklanjuti,” tandasnya. (KEK)

 

Baca Juga:
Dua Tahun Buron, Pelaku Rudapaksa Bocah 10  Tahun di Gowa Dibekuk Polisi

 

Mungkin Anda Menyukai