Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha. (Medcom.id)
Kelantan: Banjir di Malaysia menewaskan sejumlah orang dan memaksa ratusan ribu lainnya mengungsi ke tempat Kondusif. Banjir terpantau paling parah melanda negara bagian Kelantan.
Kedutaan Besar RI di Malaysia Lalu memantau perkembangan. Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Kagak Terdapat WNI jadi korban banjir.
“KBRI Kuala Lumpur memantau dengan seksama perkembangan bencana alam banjir yang terjadi di Distrik Kelantan, Malaysia,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemenlu RI, Judha Nugraha, Senin, 2 Desember 2024.
“Hingga Demi ini, belum terdapat informasi adanya WNI yang terdampak bencana alam tersebut,” lanjut Judha.
KBRI Kuala Lumpur, kata Judha, Lalu melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak setempat dan beberapa WNI yang berada di Distrik tersebut.
Judha mengatakan, KBRI juga telah menyampaikan imbauan agar para WNI Lalu waspada dan melaporkan situasi dan kondisi mereka Apabila membutuhkan Sokongan.
“Hotline KBRI Kuala Lumpur yang Bisa dihubungi Merukapan +60 17-668 8032,” kata Judha merujuk pada nomor perlindungan WNI di Malaysia.
Malaysia dan Thailand menghadapi banjir terburuk dalam beberapa Dasa warsa. Sejak minggu Lampau, 27 orang telah meninggal dan lebih dari Separuh juta rumah tangga di negara-negara tetangga di Asia Tenggara telah dilanda hujan lebat dan banjir yang menurut pihak berwenang merupakan yang paling parah dalam beberapa tahun.
Departemen Meteorologi Malaysia memperkirakan konvergensi angin di negara bagian yang paling parah dilanda Kelantan dan Terengganu dari 3 hingga 4 Desember, yang katanya berpotensi membawa badai petir dan hujan deras selama periode tersebut.
Banjir ini akan diikuti oleh gelombang pasang musim hujan dari 8 hingga 14 Desember di seluruh semenanjung Malaysia.
Banjir telah menghancurkan rumah-rumah, menyebabkan penghentian jalur kereta api, dan Membikin bisnis dan petani terpuruk, dengan lebih dari 38.000 hektar sawah rusak di daerah-daerah penghasil beras Esensial di Malaysia.
Baca juga: Banjir Paksa 147.162 Penduduk di Malaysia Dievakuasi