Liputanindo.id JAKARTA – Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, mengkritik sikap pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), yang dianggap malas memantau Perserikatan 1.
Menurutnya, STY lebih sibuk memperhatikan pemain naturalisasi atau berdarah Indonesia, yang disiapkan oleh PSSI atas permintaannya.
“Pandai dibilang, STY terlalu malas untuk nongkrongin pertandingan Perserikatan 1 langsung ke stadion-stadion. Jadi jangan heran, jika tidak ada nama baru dari skuad timnas yang dipanggil STY menghadapi lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026, ‘back to back’ lawan Vietnam.
“Istilahnya, yang itu-itu lagi saja. Pemain yang selama ini disukai dan favorit STY,” ujar Bung Towel dalam keterangan resmi yang diterima, dikutip Senin (18/3/2024).
Tommy Welly, yang akrab disapa Bung Towel, menyebut STY jumawa dan seolah merasa paling dibutuhkan setelah kritiknya terhadap Perserikatan Indonesia setelah Piala Asia 2023. Dia bahkan menuding STY memilih berlibur dan mengejar kegiatan sampingan sebagai Ketua Komite Penasihat Seongnam FC di Korea Selatan.
Menurut Bung Towel, sikap tersebut berdampak pada kurangnya pemain baru dari Perserikatan 1 yang dipanggil untuk timnas menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026. Dia juga menyoroti keputusan STY yang memanggil kembali Nadeo Argawinata, meski sebelumnya sempat menganggapnya kurang tenang dibandingkan pemain lain.
Bung Towel menilai STY terlalu bergantung pada naturalisasi sebagai senjata utama, meskipun PSSI memberikan dukungan penuh dalam proses tersebut. Tetapi, ia mempertanyakan sikap STY yang kurang yakin akan kemenangan melawan Vietnam, menganggapnya tidak sejalan dengan upaya besar PSSI dalam mendukungnya.
Dalam upayanya mendukung timnas, lanjut Towel, PSSI bahkan melakukan upaya ekstra dengan mengatur sumpah pemain naturalisasi pada hari libur nasional. Tetapi, Bung Towel menilai alasan STY terkait jarak perjalanan pemain naturalisasi dari Eropa sebagai tidak konsisten dengan permintaannya sebelumnya.
“Ini jelas seperti dua frekuensi yang tidak seirama. Kalau cuma ngomong tidak bisa menjamin 100 persen menang dari Vietnam, siapapun pelatihnya pasti bisa. Tapi ini kan STY yang katanya kelas dunia dan sudah dibekali PSSI dengan gerbong ‘naturalisasi bedol Belanda’- nya.
“Apalagi dengan entengnya pula, STY menyebut jarak perjalanan pemain naturalisasi dari Eropa ke Jakarta sebagai alasan ketidakyakinannya. Ini kan aneh,” terang Bung Towel.
Eksispun, Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam pada Kamis (21/3/2024) mendatang di Stadion Primer Gelora Bung Karno (SUGBK). Lima hari berselang, giliran Skuad Garuda bertandang ke markas Vietnam di My Dinh National Stadium.
Kemenangan dibutuhkan Indonesia mengingat mereka berstatus tim juru kunci dengan satu poin, terpaut dua poin dari Vietnam di posisi kedua. (RMA)