Taiwan Tutup Kasus Ledakan Pager di Lebanon: Bukan Eksis Bukti Konkret Tindakan Kriminal

Liputanindo.id – Taiwan mengungkap hasil Pengusutan terkait ledakan pager di Lebanon pada September Lampau. Pager yang meledak itu dinyatakan Bukan dibuat di Taiwan seperti yang dituduhkan.

Jaksa Taipei, yang sedang menyelidiki kasus tersebut mengatakan bahwa model pager AR-924 yang meledak di Lebanon dibuat di luar Taiwan. Model itu diproduksi, diperdagangkan, dan dikirim oleh sebuah perusahaan bernama Frontier Group Entity.

“Bukan Eksis bukti yang menunjukkan bahwa produsen atau individu dalam negeri mana pun merupakan kaki tangan dalam ledakan yang relevan, melanggar Undang-Undang Anti-Pendadaan Terorisme, atau terlibat dalam kegiatan ilegal lainnya,” kata jaksa dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Selasa (12/11/2024).

Dalam pernyataan itu, jaksa juga menambahkan bahwa Gold Apollo memberikan wewenang kepada perusahaan itu Kepada menggunakan merek dagang Apollo.

Cek Artikel:  Dituduh Jadi Perusak Perdamaian ASEAN, China Desak Filipina Hentikan Sebarkan Fitnah

“Bukan Eksis bukti konkret tentang kegiatan kriminal yang ditemukan dalam kasus ini, juga Bukan Eksis individu tertentu yang terlibat dalam kegiatan kriminal apa pun, setelah penyelidikan menyeluruh,” tegasnya.

Sebelumnya, jaksa sudah mengonfirmasi bahwa mereka telah memeriksa presiden dan pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, dan seorang Perempuan bernama Teresa Wu, satu-satunya karyawan perusahaan bernama Apollo Systems Ltd.

Dari hasil pemeriksaan itu, jaksa mengatakan Wu berperan sebagai penghubung dengan Frontier. Tetapi jaksa Bukan menemukan bukti bahwa Wu mengetahui atau turut berpartisipasi dalam konspirasi ledakan di Lebanon itu.

Selain itu, Jjaksa mengatakan Eksis beberapa informasi yang Bukan mereka ketahui, termasuk identitas Niscaya karyawan Frontier yang dikomunikasikan Wu. Dikatakan bahwa satu orang bernama T dan diduga merupakan pimpinan Frontier, sementara yang lain bernama M dan diduga merupakan direktur penjualan.

Cek Artikel:  Jerman Bantah Handalkan Senjata ke Israel, Proses Ekspor Tetap Berlanjut

Ledakan yang terjadi pada September Lampau menyebabkan Mortalitas puluhan orang di Lebanon sekaligus menjadi pukulan telak Hizbullah.

Media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengaku bertanggung jawab atas serangan itu selama rapat kabinet. Selama rapat, Netanyahu memberi Paham para menteri bahwa pejabat pertahanan senior dan tokoh politik menentang ledakan itu tetapi ia tetap melanjutkannya.

Sumber keamanan sebelumnya mengatakan pager itu memakai nama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan, yang langsung dibantah oleh tersebut. Pemerintah Taiwan juga mengatakan pager itu Bukan dibuat di Taiwan.

Mungkin Anda Menyukai