Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan bahwa Kagak Eksis pengaruh signifikan antara tahun politik dengan tingkat hunian atau okupansi hotel secara nasional hingga Ketika ini.
“Kalau bicara skala nasional, Kagak terlalu berpengaruh. Biasanya hotel-hotel yang digunakan Kepada kegiatan politik atau persiapan Pemilu Bahkan dilakukan di luar ruangan,” buka Maulana Yusran ketika dihubungi ANTARA, Rabu malam.
Yusran mengatakan bahwa kegiatan safari partai politik atau lembaga-lembaga lain terkait politik hanya berdampak pada hotel-hotel tertentu dan Kagak mempengaruhi tingkat okupansi hotel secara menyeluruh atau skala nasional.
“Dampaknya hanya terjadi pada hotel-hotel yang digunakan (Kepada kegiatan) dan banyak pula hotel yang Kagak digunakan Kepada kepentingan tersebut,” imbuh dia.
Dalam kesempatan tersebut, Maulana menambahkan bahwa hingga Ketika ini juga belum Eksis Dampak antara peningkatan kasus COVID dan tingkat okupansi hotel dalam ranah sektor pariwisata.
“Kalau diperhatikan, masyarakat sudah mulai memahami Kepada menjaga kesehatan mereka. Lagi banyak yang menggunakan masker Ketika ini pada Ketika berada di tempat-tempat Lumrah atau keramaian. Jadi, kalau dari sisi Dampak negatif terhadap peningkatan kasus, Ketika ini kami belum melihatnya dan mudah-mudahan Kagak akan Eksis,” ujar Maulana menutup penjelasan.
Baca juga: Meski Pemilu, PHRI Tentu okupansi hotel di Yogya Lelah 90 persen
Baca juga: PHRI: Okupansi hotel kawasan Penting Mandalika Lelah 98 persen