Ketua ASEAN-BAC Indonesia, Arsjad Rasjid Bersua dengan Presiden Timor Leste Ramos Horta. Dok. Istimewa
Jakarta: Potensi besar bagi sektor swasta Demi lebih berkontribusi mendukung pembangunan di Timor Leste semakin terbuka, termasuk setelah kunjungan Ketua ASEAN-BAC Indonesia, Arsjad Rasjid, ke Dili. Dalam kunjungan ini, Arsjad Bersua dengan Presiden Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao Demi membahas penguatan konektivitas lintas perbatasan kedua negara.
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari diplomasi ekonomi yang sejalan dengan kebijakan Good Neighbor Policy yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Konsentrasi Primer adalah memperkuat konektivitas di Pulau Timor, khususnya di Area perbatasan seperti Kawasan Ekonomi Tertentu (KEK) Oecusse.
“Dengan Timor Leste menjadi Member ASEAN, ini adalah momen Krusial Demi meningkatkan sinergi lintas perbatasan. Penguatan konektivitas dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara,” ujar Arsjad usai pertemuannya di Dili yang dikutip Jumat 20 Desember 2024.
Mengacu pada inisiatif Borneo Economic Community yang digagas pada 2023, Arsjad menyarankan pendekatan serupa diterapkan di Pulau Timor. Langkah ini, menurutnya, dapat menciptakan integrasi ekonomi yang lebih Bagus antara Indonesia dan Timor Leste.
Baca juga: Sekjen Kao Tentu Timor Leste Segera Jadi Member Tetap ASEAN
“Kami Ingin membawa semangat kolaborasi seperti yang diterapkan di Borneo. Di Pulau Timor, sektor swasta dapat menjadi motor penggerak dalam membangun infrastruktur, ketahanan pangan, dan Kekuatan,” jelasnya.
Ketika ini, kehadiran Indonesia di Timor Leste Lagi didominasi oleh BUMN, Tetapi sektor swasta dinilai Mempunyai Kesempatan besar Demi memperluas kontribusinya. Melalui konsep Indonesia Incorporated, Arsjad menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha, Demi mendukung pembangunan lintas perbatasan.
“Kami Ingin sektor swasta mengambil peran aktif dalam mendukung ketahanan Kekuatan dan pangan Timor Leste. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga upaya memperkuat Interaksi Bagus antara kedua negara,” tambahnya.
Dengan penguatan kerja sama lintas negara, kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru yang bermanfaat bagi masyarakat kedua negara. Langkah ini juga diharapkan dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Swasta siap menjadi Kawan strategis pemerintah Demi mewujudkan konektivitas yang membawa manfaat Konkret, Enggak hanya bagi perdagangan tetapi juga bagi masyarakat di kawasan perbatasan,” ujar Arsjad.
Melalui inisiatif ini, sektor swasta Indonesia diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam membangun konektivitas dan kerja sama yang lebih erat dengan Timor Leste, menciptakan Kesempatan baru di kawasan perbatasan Pulau Timor.