Suster di Puncak Jaya Papua Dianiaya Pria Bersenjata dan Nyaris Diperkosa, Tragis!

Liputanindo.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Papua berduka dengan penganiayaan yang dialami suster Zulhaida di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.

Ketua DPD PPNI Papua James May, Senin (11/11/2024) menegaskan, pihaknya menyesalkan penganiayaan yang dialami korban hingga mengalami luka lebam pada sekujur tubuhnya.

Korban yang bertugas di RSUD Mulia dianiaya orang tak dikenal pada Jumat (8/11) Ketika berada di rumahnya dan Penduduk langsung menolong dengan mengevakuasi setelah yang bersangkutan berhasil melarikan diri, keluar dari rumahnya.

Dari penuturan korban, insiden yang dialami berawal dari kedatangan tiga orang yang membawa senjata api (senpi) dan senjata tajam, kemudian korban dibawa masuk ke dalam Bilik serta dikunci dari luar oleh dua pelaku.

Cek Artikel:  Menolak 'Tunduk' Depan Apdesi, Said Didu: Apa yang Mau Dimediasi? Saya Tak Pernah Musuhi Dia

Kemudian seorang pelaku itu meminta Dana dan telepon seluler korban, serta berupaya memperkosa, Tetapi korban melawan, ​​​​​hingga akhirnya berhasil keluar dari rumah dan minta tolong Penduduk Sekeliling.

.

“Setelah korban berhasil lari keluar rumah dan berteriak minta tolong, para pelaku langsung berlarian dan korban ditolong Penduduk dievakuasi ke RSUD Mulia,” kata James May seraya menambahkan Ketika ini korban dirawat di RS Bhayangkara Jayapura.

Dijelaskan, korban sudah bertugas di RSUD Mulia sejak tahun 2010. Ketika dijenguk, korban sempat menuturkan mengenal salah satu pelaku, karena pernah dibantu almarhum suaminya yang merupakan Member Polres Puncak Jaya.

“Kami berharap kasusnya segera terungkap dan pelaku ditangkap, serta Tak Eksis Kembali tenaga kesehatan yang dianiaya oleh siapapun dan insiden ini segera dilaporkan ke DPP PPNI,” kata James May.

Cek Artikel:  PKB Usung Kader Sendiri Jadi Cawagub di Pilkada Jabar

Mungkin Anda Menyukai